Bukan Gara-gara Pelatih, Raheem Sterling Harus Salahkan Dirinya Sendiri Terkait Kegagalannya di Chelsea | OneFootball

Bukan Gara-gara Pelatih, Raheem Sterling Harus Salahkan Dirinya Sendiri Terkait Kegagalannya di Chelsea | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·10 September 2024

Bukan Gara-gara Pelatih, Raheem Sterling Harus Salahkan Dirinya Sendiri Terkait Kegagalannya di Chelsea

Gambar artikel:Bukan Gara-gara Pelatih, Raheem Sterling Harus Salahkan Dirinya Sendiri Terkait Kegagalannya di Chelsea

Bola.net - Mantan bek Arsenal William Gallas memberikan komentar terkait situasi Raheem Sterling. Menurutnya, Sterling harus menyalahkan dirinya sendiri atas kegagalannya di Chelsea.

Chelsea merekrut Sterling dari Manchester City pada musim panas 2022. Akan tetapi, Sterling tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya selama berseragam The Blues.


Video OneFootball


Sterling tidak masuk dalam rencana pelatih Enzo Maresca di Chelsea pada musim ini. Alhasil, winger asal Inggris tersebut diminta untuk mencari klub baru pada bursa transfer musim panas kemarin.

Setelah tidak dibutuhkan lagi di Chelsea, Sterling akhirnya pindah ke Arsenal. Ia akan menjalani masa peminjaman di Emirates Stadium untuk satu musim ke depan.

Sterling Harus Ngaca

Gambar artikel:Bukan Gara-gara Pelatih, Raheem Sterling Harus Salahkan Dirinya Sendiri Terkait Kegagalannya di Chelsea

Aksi Raheem Sterling dalam laga Premier League antara Manchester City vs Chelsea, Minggu (18/2/2024) dini hari WIB. (c) AP Photo/Dave Thompson

Banyak yang menyebut kekacauan yang terjadi di Chelsea membuat Sterling hengkang. Namun, Gallas berpendapat bahwa Sterling seharusnya melihat ke dalam dirinya sendiri.

“Terkadang pemain perlu menyalahkan diri mereka sendiri ketika sesuatu tidak berjalan baik di klub mereka. Raheem Sterling berada dalam situasi yang sama seperti saat di Chelsea karena ia tidak tampil baik selama dua tahun," kata Gallas kepada Gambling Zone.

“Ia tidak mencetak gol atau menciptakan cukup banyak gol dan manajer baru akan mengawasinya dan membuat keputusan bahwa ia tidak menginginkannya dalam skuadnya, itu bukan kesalahan manajer."

Lihat jejak penerbit