Buffon Tolak Mourinho, Pilih Gattuso! Drama Panas di Balik Kursi Pelatih Italia | OneFootball

Buffon Tolak Mourinho, Pilih Gattuso! Drama Panas di Balik Kursi Pelatih Italia | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolatimes.com

Bolatimes.com

·20 Juni 2025

Buffon Tolak Mourinho, Pilih Gattuso! Drama Panas di Balik Kursi Pelatih Italia

Gambar artikel:Buffon Tolak Mourinho, Pilih Gattuso! Drama Panas di Balik Kursi Pelatih Italia

Bolatimes.com - Jose Mourinho ternyata sempat menjadi salah satu kandidat kuat pelatih Italia menggantikan Luciano Spalletti.

Bahkan, Adidas—selaku sponsor teknis Timnas Italia dan juga sponsor pribadi Mourinho—dilaporkan bersedia menanggung sebagian gaji pelatih asal Portugal itu.


Video OneFootball


Namun, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dihadapkan pada dua kendala utama.

Pertama, klub asal Turki, Fenerbahçe, yang kini menjadi tempat Mourinho bernaung, tidak bersedia melepas sang pelatih secara cuma-cuma. Mereka menginginkan kompensasi transfer, yang tentu menjadi beban tambahan bagi FIGC.

Kedua, dan yang paling krusial, adalah penolakan dari Kepala Delegasi Timnas Italia saat ini, Gianluigi Buffon.

Legenda Juventus dan Timnas Italia itu kabarnya menilai bahwa sosok Mourinho bukanlah pilihan yang tepat untuk saat ini.

Menurut La Repubblica, Buffon menginginkan sosok yang lebih merepresentasikan semangat dan identitas Italia—seseorang yang benar-benar “legenda Italia sejati” untuk membangkitkan kembali kepercayaan diri skuad Azzurri jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Menariknya, dalam laporan terpisah, Buffon bahkan dikabarkan sempat mengancam mundur dari posisinya jika FIGC memutuskan untuk membawa kembali Roberto Mancini sebagai pelatih.

Namun, dalam konferensi pers saat pengenalan Gennaro Gattuso sebagai pelatih baru Italia, Buffon memberi klarifikasi.

“Kontrak saya memang habis setiap 30 Juni, jadi isu soal pengunduran diri itu tidak pernah relevan,” ucap Buffon.

“Kami memilih Rino (Gattuso) setelah berdiskusi dengan Presiden FIGC dan staf teknis lainnya. Menurut saya, di level ini tidak ada pelatih yang benar-benar buruk atau luar biasa, tapi yang lebih penting adalah seberapa cocok seorang pelatih dengan kebutuhan tim.”

“Ini adalah tanggung jawab besar. Waktu yang akan membuktikan apakah keputusan ini tepat. Kalau ternyata tidak, maka kami siap mundur dan mencari opsi lain.” ungkap Gianluigi Buffon.

Lihat jejak penerbit