“Brutal!”, Robin Van Persie Ungkap Cara Louis Van Gaal Mendepaknya Dari Manchester United | OneFootball

“Brutal!”, Robin Van Persie Ungkap Cara Louis Van Gaal Mendepaknya Dari Manchester United | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·21 April 2020

“Brutal!”, Robin Van Persie Ungkap Cara Louis Van Gaal Mendepaknya Dari Manchester United

Gambar artikel:“Brutal!”, Robin Van Persie Ungkap Cara Louis Van Gaal Mendepaknya Dari Manchester United

Robin van Persie mengungkap kebrutalan Louis van Gaal, yang saat di Manchester United pernah secara gamblang mengaku tidak lagi membutuhkan jasanya.

Van Persie merapat ke United dari Arsenal pada 2012 di musim terakhir Sir Alex Ferguson sebelum pensiun, dengan ia mengemas 26 gol di Liga Primer Inggris sebagaimana tim Setan Merah mengklaim gelar liga ke-20.


Video OneFootball


Menyusul pendepakan David Moyes pada 2014, Van Gaal ditunjuk sebagai manajer United berikutnya setelah ia menjalin kerja sama apik dengan Van Persie hingga membawa Belanda menembus semi-final Piala Dunia, sehingga ekspektasi yang ada menjadi tinggi.

Akan tetapi, hubungan keduanya mulai renggang dan Van Persie membicarakan cara brutal Van Gaal yang mengusirnya keluar dari Old Trafford dengan ia menyetujui transfer ke Fenerbahce pada 2015.

“Saya berbincang dengan Louis van Gaal dan dia bilang kepada saya: ‘Oke Robin, kita akan pisah jalan. Saya pelatih, kamu pemain - kamu harus pergi, waktumu sudah habis’,” kata Van Persie di Podcast High Performance.

“Saya bereaksi seperti: ‘Ya, tapi bukannya saya masih punya kontrak?’ Dia jawab: ‘Saya tak peduli’.

“Brutal. Jelang akhir [karier saya di United], saya memang melihat akan ada sesuatu yang terjadi namun tidak sebrutal itu, apalgi dengan cara dia mengatakannya. Dan kemudian ada banyak hal yang Anda pikirkan setelah menerima pesan seperti itu.

“Saya sejatinya masih punya kontrak, keluarga saya bahagia, itu adalah tahun ke-11 saya di Inggris. Kita senang untuk tinggal di Inggris. Apa selanjutnya?

“Anak-anak saya pergi ke sekolah, mereka punya teman dan semuanya. Jadi hanya dalam sekejap, semua hal itu berkecamuk [dalam pikiran]. Bagaimana Anda bereaksi dengan itu?

“Saya bilang: ‘Kita lihat nanti apa yang terjadi. Itu pendapatmu. Namun saya punya kontrak dan saya bahagia di Inggris di Manchester United. Jadi kita lihat nanti apa yang terjadi’. Dan saya berdiri, menjabat tangannya dan melupakannya.”