Stats Perform
·26 Maret 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·26 Maret 2022
Pemain belakang AC Milan asal Inggris, Fikayo Tomori, rupanya jadi 'agen' yang meyakinkan pemain Inggris lain untuk tidak ragu menjajal Liga Italia Serie A.
Yang sukses dipengaruhi oleh eks Chelsea itu adalah mantan rekannya di The Blues, Tammy Abraham, yang kini menjadi bagian penting AS Roma di bawah Jose Mourinho.
Tammy nampak sangat menikmati bagaimana kiprahnya di Serie A, ketimbang bertahan di Liga Primer Inggris yang kadang dilabeli sebagai kompetisi terbaik dunia.
Roma pun benar-benar puas pada sepak terjang Tammy di ibu kota Italia, dan sudah menawarkan kontrak baru meski baru gabung ke sana musim panas lalu. Kini, Tammy sudah mencetak 23 gol dari 40 penampilan di seluruh kompetisi.
Sebelum Tammy berani menjajal Italia, Tomori sudah lebih dulu menikmati kebangkitan kariernya bersama Milan. Awalnya Tomori gabung dengan status pinjaman pada Januari 2021, namun kini dirinya dipatenkan sebagai pemain Rossoneri.
“Ketika dia mengatakan Roma ada di atas meja, saya berkata: 'Bro, ini [Serie A] liga yang bagus'," buka Tomori kepada The Guardian.
“Saya merasa itu akan banyak mengembangkan permainannya. Dia telah mencetak banyak gol musim ini untuk Roma, mereka berjuang untuk tempat Liga Champions. Jelas itu membantunya dan tentu saja saya memberinya sambutan hangat tentang Serie A karena saya sangat menikmati enam bulan pertama."
Tomori menilai bahwa Serie A di Italia layaknya American Football di Amerika Serikat. “Di Inggris, ini lebih seperti bola basket. Semuanya end-to-end, ada lebih banyak intensitas, lebih banyak terjadi secara reaktif," urai dia.
"Di Italia ini lebih seperti sepakbola Amerika. Ini seperti Anda memiliki 'permainan'. Ketika bola ada di sini, saya harus berada di sini. Ketika bola pergi, saya tahu saya harus berada dua meter ke arah itu, atau mencari pemain khusus ini."
Secara permainan, Tomori beranggapan bagaimana ritme dan pola di Serie A lebih jelas ketimbang Inggris. Di Liga Primer, semuanya begitu berjalan dengan cepat, tapi di Serie A tidak demikian.
“Di Inggris, itu sangat tidak terduga dan banyak hal terjadi begitu cepat. Anda bisa menyerang satu menit dan selanjutnya bola membalik di atas kepala Anda, dan Anda harus berlari mundur sejauh 30 yard, lalu Anda kembali menyerang."
"Ini lebih seperti: 'Oke, bola ada di sana, di mana rekan setim saya? Di mana lawannya?' Jika bola melewati bagian atas saya harus berada dalam posisi di mana saya bisa meninggalkan striker, dan sampai di sana, tetapi jika bola masuk ke kaki, saya dalam posisi untuk pergi menekan."
Tomori boleh dibilang sedang meroket di Italia bersama Milan. Namun, pemain keturunan Kanada ini masih kalah saing dari kapten Manchester United, Harry Maguire, untuk masuk daftar timnas Inggris.