Bola.net
·21 Oktober 2023
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·21 Oktober 2023
Bola.net - Seperti roller coaster. Begitulah perjalanan Brighton di awal musim Premier League 2023/2024.
Musim ini merupakan musim kedua Brighton bersama Roberto De Zerbi. Musim lalu mereka tampil mengejutkan banyak pihak.
De Zerbi meningkatkan level permainan Kaoru Mituma dkk. Pada akhirnya Brighton bisa finis di peringkat enam klasemen akhir Premier League 2022/2023.
Brighton pun lolos ke Eropa. Ini adalah pencapaian bersejarah karena mereka belum pernah berlaga di level tersebut sebelumnya.
1 dari 5 halaman
Musim 2023/2024 ini, Brighton mencoba meneruskan apa yang mereka lakukan musim lalu. Start mereka pun bagus.
Di dua laga pertama mereka menghajar Luton Town dan Wolverhampton. Skornya identik, 4-1. Brighton memang sempat dipaksa tunduk oleh West Ham.
Namun setelah itu mereka bangkit dan langsung menelan dua lawan berikutnya. Newcastle mereka habisi 3-1 dan Manchester United 3-1 juga.
2 dari 5 halaman
Sayangnya setelah melawan Bournemouth itu, level penampilan Brighton menurun. The Seagulls menginjak bumi lagi.
Pasanya dalam empat laga berikutnya mereka tak pernah mencicipi kemenangan lagi. Rinciannya, dua kali kalah dan dua kali imbang.
Bahkan satu kekalahan terasa menyakitkan. Mereka digebuk 6-1 oleh Aston Villa!
Ini adalah kekalahan terbesar kedua dalam karier Roberto De Zerbi bersama Brighton. Musim lalu, tepatnya pada awal Mei 2023, mereka dipermak 5-1 oleh Everton.
3 dari 5 halaman
Manajer Brighton Roberto de Zerbi. (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Roberto De Zerbi bersikap ksatria. Ia mengatakan dirinya bertanggung jawab penuh atas kekalahan memalukan tersebut.
“Kami memainkan pertandingan yang sangat buruk, tanpa energi, [tanpa] energi mental. Tanggung jawab terbesar ada pada saya karena saya adalah pelatih," ucapnya seperti dikutip dari BBC.
Namun ada faktor lain yang membuat Brighton meraih hasil-hasil tak maksimal. Mereka tampak kurang terbiasa menghadapi jadwal kompetisi yang padat.
"Kami harus beradaptasi musim ini. Ini sangat berbeda dengan musim lalu. Ini sangat sulit, kami bermain setiap tiga hari," ucap De Zerbi.
4 dari 5 halaman
Pelatih Brighton, Roberto De Zerbi. (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Setelah hancur lawan Aston Villa, Brighton bermain imbang lawan Marseille dan Liverpool. Meski demikian Roberto De Zerbi mengaku sangat bangga dengan penampilan anak-anak asuhnya.
“Hal terpenting bagi saya adalah reaksi setelah Villa Park. Kami memulai pertandingan di Marseille, salah satu stadion terbaik di Eropa, dan kami mulai kalah 2-0. Setelah momen itu, hanya ada satu tim di lapangan – Brighton," koarnya seperti dilansir The Independent.
“Untuk melakukannya, Anda harus menunjukkan karakter, menunjukkan sikap yang benar, perilaku yang benar, dan semangat. Hal terpenting dalam ide saya tentang sepak bola adalah gairah, karakter," seru De Zerbi.
Kini Brighton akan menghadapi Manchester City. Menarik untuk melihat apakah Brighton memang sudah mulai bangkit lagi atau masih bermasalah.