Borneo FC
·24 November 2022
In partnership with
Yahoo sportsBorneo FC
·24 November 2022
Tragedi Kanjuruhan benar-benar membuat PT Liga Indonesia Baru (LIB) belajar mengenai banyak hal. Terutama soal keamanan dan kenyamanan penonton saat hadir di stadion. Tewasnya 135 suporter Aremania, diharapkan tak lagi terulang di kemudian hari. Itulah sebabnya, setelah kompetisi dihentikan sejak 1 Oktober lalu, pembenahan demi pembenahan terus dilakukan PT LIB. Selain melibatkan Kementerian PUPR untuk melihat kemanan stadion dan seluruh sarananya, pihak panitia pun mendapat pembelajaran dari operator kompetisi tersebut.
Dimulai ini sampai besok (25/11) , PT LIB mengundang seluruh perwakilan klub untuk menghadiri Standard Operating Procedure (SOP) di Hotel Sultan, Jakarta.
Borneo FC mengutus empat perwakilannya di acara tersebut, yakni Andi Ayu Alfiani (dokter), Haris Ogi (security officer), Badaruddin (general coordinator) dan Brillian Sanjaya (media officer).
Brilli – sapaan akran Brillian Sanjaya - mengaku, acara SOP ini berlangsung selama dua hari. Hari ini para peserta diberi materi dan hari ini praktik akan dilakukan di Stadion Utama Bung Karno, Jakarta.
“Ada banyak hal dibahas dalam pertemuan hari in. Seluruh peserta diberikan cara bagaimana mengatasi jika terjadi keributan dan hal-hal tak diinginkan di satu pertandingan,” ujar Brilli.
Dikatakannya lagi, PT LIB benar-benar tak ingin ada kejadian sekecil apa pun di pertandingan sepak bola Indonesia di semua kasta. Sosialisasi seperti SOP sebenarnya selalu dilaksanakan setiap musim kompetisi akan digulirkan.
“Tapi setelah kejadian di Kanjuruhan, operator kompetisi benar-benar ingin seluruh panitia lokal bekerja dengan maksimal. Tapi bukannya selama ini tak bekerja maksimal, tapi lebih pada mengantisipasi agar tak ada kejadian sekecil apapun di selama pertandingan berjalan,” ujarnya.
Selama ini ujar Brilli, khusus untuk kepanitian di Borneo FC sudah berjalan dengan baik. Bahkan saat final Piala Presiden dengan jumlah penonton sangat banyak, tak ada kejadian meski Borneo FC mengalami kegagalan meraih gelar juara.
“Yang pasti panpel Borneo FC akan lebih ekstra menjaga keamanan dan kenyamanan penonton setelah kasus Kanjuruhan,” pungkasnya.