Stats Perform
·9 September 2021
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·9 September 2021
Lionel Messi mengaku meraih Copa America bersama Argentina adalah penghargaan yang "paling sulit" dicapai sepanjang kariernya yang bergelimang trofi itu.
Setelah harus menelan sakit hati tiga tahun berturut-turut dengan tumbang di final Piala Dunia 2014 serta Copa America 2015 dan 2016, peraih enam Ballon d'Or itu sempat khawatir tak akan pernah memenangkan trofi bersama negaranya.
Namun megabintang Paris Saint-Germain itu akhirnya memimpin Argentina berjaya di tanah Brasil musim panas ini, saat mengapteni pasukan Lionel Scaloni menuju kemenangan bersejarah, dan Messi kini bisa lega setelah mencapai semua target dalam kariernya yang legendaris itu.
Kepada ESPN, sang legenda Barcelona mengisahkan rasanya menjuarai Copa America: "Semua yang saya menangkan itu penting dan indah, tapi ini yang paling sulit karena saya harus mengalami berbagai hal, Harus jatuh lagi dan lagi."
"Akhirnya saya berlibur dengan menyenangkan dari awal hingga akhir. Sebelumnya saya merasa getir dan kini rasanya berbeda dari awal hingga akhir. Anak-anak saya menyanyikan lagu Argentina terus-menerus, mereka mengenang final versus Brasil dan bagi saya itu luar biasa bagaimana mereka menikmatinya."
Meski statusnya sebagai legenda hidup semestinya tak dipertanyakan, para pengkritik sering membawa-bawa karier internasional Messi yang nirgelar dalam perdebatan soal siapa pesepakbola terhebat sepanjang masa.
Kritikan tersebut kadang membuat Messi jengkel, namun kini ia telah mengoleksi medali yang akan membungkam para peragu.
"Lega rasanya setelah meraih mimpi yang gagal saya capai berulang kali."
"Rasanya seperti mimpi, momen yang spektakuler. Saya tak percaya saat itu terjadi. Saya senang melihat foto-fotonya sekarang ketimbang saat memenangkannya, karena saat itu saya masih linglung. Saya tak paham betul apa yang sudah terjadi."
Soal kekalahan, Messi menambahkan: "Beberapa media memperlakukan kami sebagai kegagalan, berkata bahwa kami tak punya [tanggung jawab] untuk mengenakan seragam [Argentina], bahwa kami tak layak berada di tim nasional."
"Kami sudah pernah mencoba menjadi juara, kami yang pertama menginginkannya. Sangat sulit memenangkan Piala Dunia atau Copa America. Saat itu mereka tak menghargai apa yang kami lakukan, mereka cuma menekankan bahwa kami tak meraih target kami. Yang penting adalah merasa puas karena Anda telah memberikan segalanya... untungnya, [final] terakhir berbeda."
Langsung
Langsung