Beratnya Perjuangan Ederson Moraes Untuk Jadi Kiper Profesional | OneFootball

Beratnya Perjuangan Ederson Moraes Untuk Jadi Kiper Profesional | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·21 April 2020

Beratnya Perjuangan Ederson Moraes Untuk Jadi Kiper Profesional

Gambar artikel:Beratnya Perjuangan Ederson Moraes Untuk Jadi Kiper Profesional

Tak ada jalan pintas untuk meraih sukses, hal itu pula yang dilakukan kiper Manchester City Ederson Moraes hingga bisa seperti sekarang.

Saat masih meniti karier di Brasil, Ederson mengaku harus banyak berkorban dan berjuang keras sejak dini agar mimpinya menjadi profesional bisa terpenuhi.


Video OneFootball


Ederson, yang mengawali kariernya di Sao Paulo, sudah bermukim di Etihad Stadium selama hampir tiga tahun sejak didatangkan dari klub Portugal Benfica pada 2017 silam, dengan ia sekarang dipandang sebagai salah satu yang terbaik.

“Setelah tiga atau empat tahun di Sao Paulo, saya mulai memikirkan soal masa depan. Apakah saya benar-benar bisa menjadi pesepakbola profesional? Akankah saya bisa memberi dukungan [finansial] buat keluarga saya?” buka Ederson kepada laman resmi klub.

“Namun sebelum itu saya bahkan tidak memikirkan bagaimana realisasi masa depan. Saya terbiasa untuk lebih memikirkan soal bersenang-senang.

“Ketika sepakbola mulai menjadi profesi, saya mulai memikirkan itu dan masa depan.”

Ederson melanjutkan ceritanya hingga bisa seperti sekarang. “Itu adalah pengorbanan besar; saya ingat berlatih di Sao Paulo setiap pagi. Ayah saya terbiasa bangun pukul lima pagi untuk bekerja dan kami meninggalkan rumah di waktu yang sama sehingga saya bisa pergi berlatih.

“Saya harus menumpang dua bus, disusul oleh bus klub dan melakukan hal yang sama untuk kembali.

“Terkadang saya bahkan tidak puny waktu untuk makan siang karena saya harus langsung berangkat sekolah. Itulah rutinitas saya: berlatih-sekolah atau sekolah-berlatih.

“Saya akan pulang dari sekolah hanya untuk makan malam dan tidur karena hari berikutnya saya harus melakukan semua kegiatan itu lagi.”