Benar Kata Aji Santoso, Liga 1 Indonesia Jadi Yang Paling Kejam di Asia Tenggara Untuk Para Pelatih | OneFootball

Benar Kata Aji Santoso, Liga 1 Indonesia Jadi Yang Paling Kejam di Asia Tenggara Untuk Para Pelatih | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolasport.com

Bolasport.com

·5 September 2022

Benar Kata Aji Santoso, Liga 1 Indonesia Jadi Yang Paling Kejam di Asia Tenggara Untuk Para Pelatih

Gambar artikel:Benar Kata Aji Santoso, Liga 1 Indonesia Jadi Yang Paling Kejam di Asia Tenggara Untuk Para Pelatih

BOLASPORT.COM - Sejauh ini, Liga 1 2022-2023 kembali jadi liga yang paling tidak ramah bagi para pelatih di seantero Asia Tenggara.

Tidak ada yang ramah bagi para pelatih di Liga 1 Indonesia, jika tidak mampu memberikan hasil positif buat tim yang diasuh.


Video OneFootball


Jika itu terjadi, maka siap-siap bakal tergusur oleh nama lainnya.

Pada musim lalu saja, cuma enam tim yang tidak melakukan pergantian pelatih hingga musim berakhir.

Pada musim ini, Eduardo Almeida jadi nama terbaru yang mengalami hal ini bersama Arema FC.

Manajer Arema FC, Ali Rifky, menjelaskan jika mereka resmi mengistirahatkan Eduardo Almeida.

Keputusan ini beradasarkan evaluasi yang dilakukan oleh manajemen.

Menariknya, manajemen menggunakan istilah 'istirahatkan' mantan pelatih PSM Makassar tersebut dalam rilis klub.

“Keputusan ini resmi ditegaskan setelah semua jajaran pimpinan dan manajemen Arema FC bulat mengevaluasi kinerja pelatih kepala,” Ali Rifky dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub, Senin (5/9/2022).

Sebelumnya sudah ada lima nama lain yang mengalami nasib serupa dengan Eduardo Almeida, baik dipecat atau mengundurkan diri dari klubnya.

Korban pertama kekejaman Liga 1 2022/2023 yakni ada Robert Rene Alberts.

Pelatih asal Belanda itu memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pelatih Persib Bandung pada Rabu (10/8/2022).

Alasannya yakni hasil buruk di tiga laga awal Persib Bandung di Liga 1 2022/2023.

Setelah Robert Rene Alberts ada nama Javier Roca.

Manajemen Persik Kediri mengumumkan bahwa pihaknya mengakhiri kerja sama dengan Javier Roca pada Sabtu (13/8/2022).

Dalam hal ini alasan Persik Kediri melepas Javier Roca tak hanya terkait performa buruk di Liga 1 2022/2023.

Namun hasil akumulasi performa Persik Kediri dari Piala Presiden hingga pra musim yang tak kunjung membaik.

Nama Jacksen F Tiago menjadi korban ketiga.

Jacksen F Tiago resmi mengundurkan diri dari kursi kepelatihan Persis Solo pada Jumat (19/8/2022).

Tepatnya yakni setelah membawa Persis Solo mengalahkan Bhayangkara FC dengan skor 1-0 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bogor.

Kemenangan ini seperti terlambat, pasalnya Persis Solo sebelumnya menelan empat kali kekalahan beruntun.

Sergio Alexandre menjadi pelatih keempat yang dipecat.

PSIS Semarang resmi memberhentikan Sergio Alexandre sebagai pelatih kepala pada Rabu (24/8/2022).

Setelah Sergio Alexandre terdapat nama Dejan Antonic.

Dejan Antonic diumumkan tak lagi menjabat sebagai pelatih Barito Putera pada Kamis (25/8/2022).

Sama seperti yang lainnya, performa tim yang tak kunjung membaik membuat Dejan Antonic kehilangan posisinya.

Dari 5 laga Liga 1 2022/2023 Dejan Antonic tercatat hanya mampu tiga poin dari sekali menang dan empat sisanya tumbang.

Dibandingkan dengan liga kasta tertinggi di Asia Tenggara pada musim ini, Liga 1 Indonesia memang paling kejam untuk para pelatih.

Jika dibandingkan dengan negara-negara elit seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, bahkan Filipina.

Sampai tulisan ini dirilis, dari 12 tim peserta Liga Super Malaysia musim 2022, sudah ada enam tim yang mengalami pergantian pelatih.

Dari enam tim tersebut, hanya dua pelatih yang mengalami pemutusan kontrak atau dipecat, yaitu Risto Vidakovic (Melaka United) dan Christophe Gamel (Sri Pahang).

Sementara dua nama lain memutuskan untuk sepakat tidak melanjutkan kontrak bersama klubnya masing-masing, ada Benjamin Mora (Johor Darul Takzim) dan Tomas Trucha (Penang).

Sementara di Vietnam (V-League 2022), baru ada empat tim dari 13 tim yang mengalami pergantian pelatih.

Dari empat tim, hanya dua tim yang memecat seorang pelatih, yaitu Truong Viet Hoang (Viettel) dan Nguyen Van Sy (Nam Dinh).

Liga Filipina (Philippines Football League 2022-2023) punya situasi yang tak jauh berbeda.

Meski ada empat dari tujuh tim yang melakukan pergantian pelatih, namun belum ada satupun yang dipecat ataupun mengundurkan diri dari timnya akibat hasil buruk.

Di Liga Thailand situasinya jauh berbeda (Thai League 1 2022-2023).

Dalam empat pertandingan Liga Thailand musim ini, belum ada satu pelatihpun yang mengalami pemecatan.

Tentu benar apa kata Aji Santoso soal pekerjaan para pelatih di Liga 1 Indonesia. Pelatih Persebaya tersebut menyebut Liga 1 jadi yang terkejam.

"Melalui berita-berita, kompetisi-kompetisi yang saya tonton selain Indonesia, Memang jika melihat secara jujur, kompetisi (Liga) Indonesia paling kejam," ujar Aji Santoso saat konferensi pers sebelum laga Persebaya Surabaya melawan Bali United.

Daftar Pergantian Pelatih di Liga Kasta Tertinggi ASEAN Akibat Hasil Negatif (Dipecat atau Mengundurkan Diri)

* = terakhir dilaksanakan pada musim 2021

Lihat jejak penerbit