Stats Perform
·12 Juni 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·12 Juni 2020
Hasil buruk yang diterima Indonesia, terutama di kualifikasi Piala Dunia 2022, membuat tim Merah Putih dianggap belum bisa memberikan ancaman serius di persepakbolaan Asia.
Bek pinjaman Sampdoria Maya Yoshida menilai peta persaingan di sepakbola Asia kini mulai mengalami pergeseran. Jepang, Korea Selatan, Australia, maupun negara-negara di jazirah Arab sudah tidak bisa mendominasi lagi.
Yoshida justru menyebut Vietnam dan Malaysia sebagai kuda hitam baru di kawasan Asia. Torehan bagus yang diperoleh kedua negara itu dalam beberapa tahun terakhir perlu diwaspadai.
“Saya kira perbedaan level [di sepakbola Asia] makin mengecil. Kami pernah bermain melawan Vietnam di Piala Asia, dan kami menang [1-0]. Kami sebelumnya, pada tujuh-delapan tahun lalu, bisa menang mudah menghadapi mereka. Sekarang makin sulit,” ujar Yoshida diwartakan ESPN.
Kendati demikian, kapten Jepang ini menilai Thailand masih tetap menjadi terbaik di kawasan Asia Tenggara. Selain beberapa pemainnya bermain di kompetisi Jepang, Thailand juga mendatangkan pelatih berkualitas untuk tim nasional.
“Thailand berani mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan pelatih asal Jepang yang memimpin kami di Piala Dunia terakhir (Akira Nishino),” ucap pemain berusia 32 tahun tersebut.
Perkembangan itu menjadi tantangan baru bagi pesepakbola muda Jepang untuk meningkatkan kualitas mereka. Apalagi sejumlah pemain kunci tim Samurai sudah mengundurkan diri dari tim nasional, seperti Makoto Hasebe dan Keisuke Honda.
Walau begitu, Yoshida optimistis Jepang masih bisa mendominasi persepakbolaan Asia. Kini beban ada di pundak pemain seperti Takumi Minamino, Ritsu Doan, dan Takehiro Tomiyasu, serta bintang baru Takefusa Kubo yang dikontrak raksasa Spanyol Real Madrid di usia 18 tahun.
“Mereka merupakan bintang masa depan sepakbola Jepang, begitu juga di Asia. Takefusa bisa menggunakan bahasa Spanyol dengan baik, dan itu menjadi keuntungan besar buat dirinya bermain di Spanyol atau Eropa. Kami tidak pernah punya pemain seperti ini, jadi bisa dibilang ini merupakan generasi baru,” beber Yoshida.
“Tentunya akan ada harapan besar di pundak dia. Tapi bukan hanya dia, melainkan pemain bertalenta lainnya. Dengan adanya tekanan ini, mereka dituntut untuk bermain bagus di klub maupun tim nasional.”
SIMAK JUGA: BERITA SEPAKBOLA NASIONAL!
Langsung