Stats Perform
·22 April 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·22 April 2020
Bek kanan Bayern Munich Benjamin Pavard menyebut bintang Real Madrid Eden Hazard sebagai lawan tersulit yang pernah ia hadapi di lapangan hijau.
Keduanya pernah bertemu di semi-final Piala Dunia 2018, dengan Pavard dan Prancis sukses mendepak Hazard dan Belgia lewat skor tipis 1-0.
Prancis pada akhirnya menjuarai Piala Dunia untuk kali kedua, setelah era Zinedine Zidane pada 1998 silam.
Tidak mengejutkan jika Pavard menyebut Zidane sebagai pemain favoritnya ketika masih kecil saat ditanya oleh Sport1 di sesi tanya-jawab cepat, dengan ia mengagungkan Hazard sebagai lawan paling tangguh.
Pavard juga mengatakan bahwa bermain di Piala Dunia dan menjadi juara telah mengubah jalan hidupnya, karena kemudian ia mengamankan kepindahan dari Stuttgart ke Bayern Munich, enam bulan setelah mengangkat trofi di Rusia.
“Saya memenangkan Piala Dunia dan bermain di Bayern Munich, salah satu klub terbesar di dunia, karena orang-orang mungkin memberi Anda perhatian lebih,” kata Pavard.
“Secara tiba-tiba, lebih banyak orang tahu nama saya setelah Piala Dunia dan sejak itu saya bermain di Bayern, angkanya melonjak lagi. Saya sekarang lebih dikenal, tapi itu tidak mengganggu saya.
“Saya selalu bermimpi untuk meraih banyak trofi. Saya memenangkan Piala Dunia - trofi paling bergengsi - namun saya tidak ingin berhenti.”
Bek 24 tahun itu telah berkembang menjadi seorang bek sentral, namun bersama Prancis dan Bayern dia lebih sering bermain sebagai bek kanan.
“Ketika saya ada di lapangan, saya bahagia - entah itu sebagai bek kanan atau bek sentral,” lanjut Pavard. “Terlepas dari itu, saya lebih memilih bermain di bek sentral. Secara keseluruhan, saya menganggap diri sebagai pemain bertahan yang fleksibel. Saya pikir itu sangat penting dan membantu pelatih bahwa saya bisa bermain di semua posisi di lini belakang,” imbuhnya.
Langsung
Langsung