Stats Perform
·7 November 2018
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·7 November 2018
Bek veteran timnas Singapura, Baihakki Khaizan, menyadari bahwa sepakbola negaranya menjadi tertinggal dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. Padahal, Singapura sempat jadi raja Asia Tenggara.
Singapura mengoleksi empat trofi Piala AFF, 1998, 2004, 2007 dan 2012. Namun, kini Singapura seakan kesulitan untuk menemukan level permainan mereka, sehingga gagal dalam dua edisi terakhir Piala AFF.
"Sejak penampilan pertama saya di Piala AFF, sudah terjadi naik-turun tapi kita semua tahu tidak ada sesuatu yang mulus selamanya dalam sepakbola. Kami berusaha untuk itu, tapi sepakbola berubah," katanya dalam wawancaraa dengan FOX Sports Asia.
"Setelah beberapa edisi yang mengecewakan, kami akhirnya sadar bahwa kami tertinggal beberapa langkah dibandingkan negara tetangga dan seluruh pemain harus menilai ini sebagai panggilan untuk berbenah," sambung mantan pemain Persib Bandung itu.
Baihakki berharap Piala AFF tahun ini menjadi awal kebangkitan kembali sepakbola Singapura. Fandi Ahmad menyertakan banyak pemain debutan dan hal itu dinilai Baihakki sebagai fondasi bagus untuk masa depan.
"Saya ingin kami melakukannya dengan bagus di Piala AFF tahun ini, dengan kami bisa mendapatkan hal positif untuk membangun masa depan kita. Ada pemain dengan usia 18, 19, dan 20, kami ingin masa depan cerah untuk mereka," pungkasnya.
Singapura bakal menjadi lawan perdana dari timnas Indonesia di Grup B, babak kualifikasi grup. Pertandingan akan dilaksanakan di Stadion Nasional, markas Singapura, Jumat (9/11) malam.