Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Duel Kreator Asing | OneFootball

Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Duel Kreator Asing | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·14 Agustus 2019

Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Duel Kreator Asing

Gambar artikel:Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Duel Kreator Asing

Duel penuh gengsi bakal tersaji saat Arema FC menjamu Persebaya Surabaya pada pekan ke-14 Liga 1 2019. Laga bertajuk derbi Jawa Timur (Jatim) itu akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (15/8).

Pertandingan ini dipastikan bakal menyita perhatian seluruh pencinta sepakbola nasional. Rivalitas yang begitu kental, dengan dibumbui ketidakakuran dari suporter kedua tim makin menambah menariknya laga ini untuk disimak.


Video OneFootball


Tapi, di sini kita tidak akan membahas faktor non-teknis di luar lapangan, karena yang bakal menentukan adalah para pemain yang bakal berjuang habis-habisan membela klub masing-masing di atas lapangan permainan. Di sisi itu, baik Arema maupun Persebaya bisa dibilang punya materi pemain dengan kualitas yang seimbang.

Salah satu yang paling menarik perhatian adalah, kinerja gelandang asing dari masing-masing tim. Arema memiliki Makan Konate (Mali), sementara Persebaya punya Damian Lizio (Bolivia).

Konate sudah membuktikan diri sebagai salah satu gelandang tersubur di Liga 1 musim ini. Tercatat, eks penggawa Persib Bandung itu sudah menorehkan delapan gol ditambah tiga assist. Ini membuktikan, bahwa Konate bukan hanya lihai dalam memanjakan rekan satu tim, tapi juga bisa menjadi pemecah kebuntuan alias mesin gol tim Singo Edan.

Secara permainan, Konate adalah gelandang energik yang punya kelebihan melakukan akselerasi ke lini pertahanan lawan. Dia bisa dengan baik memainkan kombinasi satu-dua dengan rekan satu tim di area dekat kotak penalti lawan, dan kerap muncul dari lini kedua untuk melepaskan tembakan-tembakan berbahaya dari luar kotak penalti.

Bicara Lizio, dia adalah roh permainan di lini tengah tim Bajul Ijo pada musim ini. Pemain berusia 30 tahun tersebut punya keunggulan dalam hal visi permainannya yang mumpuni untuk memberikan keruwetan di lini belakang lawan.

Daya jelajah dari eks pemain River Plate di atas lapangan permainan juga luas dengan kerap bergerak ke berbagai sisi. Sama seperti Konate, Lizio juga bukan hanya bisa diandalkan sebagai penyuplai bola ke lini depan, namun bisa menjadi salah satu pemecah kebuntuan tim lewat golnya. Sementara ini, Lizio sudah mengemas dua gol dan dua assist.

Maka itu, duel dua pemain ini di lini tengah permainan akan sangat menarik untuk disimak. Siapa yang akan lebih unggul di antara dua kreator ulung tersebut?