APPI Duga Persija Dibanned Transfer FIFA Bukan karena Kasus Marko Simic, Jadi Apa Dong? | OneFootball

APPI Duga Persija Dibanned Transfer FIFA Bukan karena Kasus Marko Simic, Jadi Apa Dong? | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·2 April 2024

APPI Duga Persija Dibanned Transfer FIFA Bukan karena Kasus Marko Simic, Jadi Apa Dong?

Gambar artikel:APPI Duga Persija Dibanned Transfer FIFA Bukan karena Kasus Marko Simic, Jadi Apa Dong?

Bola.net - Asosiasi Pesepak Bola Profesional (APPI) menduga hukuman larangan transfer dari FIFA untuk Persija Jakarta bukan karena kasus Marko Simic. Pasalnya, sengketa kedua belah pihak dinilai sudah tuntas.

Persija bersama empat tim Liga Indonesia lainnya yaitu Persiraja Banda Aceh, Sada Sumut FC, Persikab Kabupaten Bandung, dan Persiwa Wamena mendapatkan sanksi dari FIFA berupa embargo pendaftaran pemain.


Video OneFootball


Persija, Persiraja, Sada, dan Persikab tidak boleh menambahkan pemain baru selama tiga periode jendela transfer. Sementara Persiwa yang telah berganti nama menjadi Bina Putra FC sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Sudah selesai masalah Simic karena kalau belum selesai tidak mungkin dikontrak," ujar CEO APPI, Mohamad Hardika Aji.

1 dari 3 halaman

Berlaku 26 Januari 2024

Marko Simic mengadukan Persija ke FIFA pada 2022 karena merasa gajinya tidak dibayarkan Macan Kemayoran. Beberapa bulan kemudian, penyerang asal Kroasia itu memenangkan gugatannya.

Persija diwajibkan FIFA untuk membayar Rp 20 miliar lebih kepada Marko Simic. Ujung-ujungnya, kedua belah pihak malah CLBK pada awal musim BRI Liga 1 2023/2024.

Sanksi FIFA kepada Persija mulai berlaku pada 26 Januari 2024. Jika merujuk dari tanggal diputuskannya hukuman itu, Aji melihat penyebabnya tidak terkait dengan perkara Marko Simic.

"Saya mungkin melihat logikanya saja. Putusan FIFA berlaku pada 2024. Cuma rasanya sih hampir pasti itu bukan Simic, Karena dari tanggalnya saja bukan tanggal keputusan sini," kata Aji.

2 dari 3 halaman

Tinggal Diselesaikan

Soal sanksi FIFA kepada empat klub yang lain, Aji juga masih mencari tahu. Termasuk apakah sanksi itu berasal dari Dispute Resolution Chamber (DRC) atau Komite Disiplin (Komdis) FIFA

"Saya belum tahu kasusnya mana saja di setiap klub, baru sebagian yang tahu. Jadi saya belum tahu kasusnya seperti apa," tutur Aji.

"Kasusnya apakah pemain dengan klub, kemudian juga apakah masih tahap di DRC atau sudah di Komdis FIFA jadi belum bisa bereaksi secara utuh. Yang pasti sebenanrnya itu simpel, tinggal diselesaikan," imbuhnya.

Lihat jejak penerbit