Stats Perform
·26 September 2021
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·26 September 2021
Nama yang sama dengan legenda hidup AC Milan, Paolo Maldini, tidak membuat nasib pemain sayap asal Sulawesi Selatan ini ikut menjadi legenda. Maldini Pali kini seakan tenggelam setelah sempat melambung namanya bersama timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri.
Kisah manis timnas Indonesia U-19 ditorehkan manakala mereka menjadi juara dari Piala AFF U-19 di Sidoarjo, Jawa Timur. Kala itu, Maldini menjadi elemen penting di lini serang racikan Indra, hingga membawa Indonesia lolos ke Piala Asia U-19 2014.
Maldini menjadi properti panas sepakbola Indonesia masa itu, bersama rekan-rekan jebolan Garuda Nusantara lainnya, seperti Evan Dimas, hingga Ilham Udin Armaiyn. Pemain yang kini berusia 26 tahun tersebut memperoleh kontrak lebih dari satu tahun dari PSM Makassar.
Bersama PSM, Maldini belum sempat merekah dengan baik di kompetisi, namun sudah memilih pindah ke Sriwijaya FC pada kompetisi musim 2017. Sriwijaya pada masa itu juga gagal memaksimalkan bakat dari Maldini, dan sang pemain juga memilih jalan hidup selain sepakbola, yakni menjadi seorang polisi.
Musim 2017 belum habis, Maldini yang hanya mengemas tujuh penampilan di Liga 1 bersama Sriwijaya akhirnya dipinjamkan ke Persiba Balikpapan. Sebelas penampilan dikoleksi Maldini bersama Beruang Madu, yang pada musim tersebut harus menjadi salah satu peserta yang terdegradasi.
Bhayangkara FC yang merupakan tim milik kepolisian menyambut keberadaan Maldini dalam skuad mereka. Penampilan Maldini dirasa kurang optimal lagi diposisikan sebagau sayap serang, hingga kadang dioperasikan sebagai bek sayap.
Kebetulan, Simon McMenemy, pelatih Bhayangkara, memang tidak menggunakan formasi dengan pemain sayap. Hanya enam penampilan dicatatkan Maldini sepanjang musim 2018 pada kompetisi Liga 1. Di posisi bek sayap ia kalah saing oleh Alsan Sanda, Putu Gede atau Fatchu Rochman, sementara posisi sayap tak tersedia di The Guardian, karena kebijakan formasi 4-4-2 permata yang diterapkan.
Pada 2019, Maldini mencoba mencari angin kedua dengan gabung tim promosi Kalteng Putra. Bersama Laskar Isen Mulang, Maldini lagi-lagi tak mampu meraih tempat reguler. Hanya lima penampilan ia peroleh, tiga di antaranya masuk sebagai pemain pengganti.
Kalteng Putra juga tak maksimal di musim promosi mereka, karena akhirnya terdegradasi. Maldini memilih tetap setia bersama klub asal Palangkaraya itu kendati turun ke Liga 2.
Kesempatan Maldini pada musim 2020 dengan status bermain di kompetisi Liga 2 nampak lebih menjanjikan untuk menit bermainnya. Sayang, pandemi virus corona melanda dunia dan kompetisi Indonesia akhirnya dihentikan pada tahun 2020.
Sempat menjadi salah satu pemain menjanjikan Indonesia, bahkan pahlawan untuk timnas U-19, Maldini gagal meraih karier emas di usianya yang emas saat ini. Minim kesempatan bermain dan kerap berganti klub membuatnya jadi sosok yang seakan terlupakan.