ANALISIS: Jasa Besar Tom-san Mengubah Sepak Bola Jepang | OneFootball

ANALISIS: Jasa Besar Tom-san Mengubah Sepak Bola Jepang | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: sportstars.id

sportstars.id

·2 Desember 2022

ANALISIS: Jasa Besar Tom-san Mengubah Sepak Bola Jepang

Gambar artikel:ANALISIS: Jasa Besar Tom-san Mengubah Sepak Bola Jepang

SEKETIKA Timnas Jepang mencuri perhatian dunia. Kiprah Samurai Biru di Piala Dunia 2022 menuai decak kagum. Betapa tidak, mereka sukses menjungkalkan prediksi dengan menjadi juara Grup E Piala Dunia 2022, dengan mengangkangi dua mantan juara yakni Spanyol dan Jerman!

Wajar bila demam Timnas Jepang menjangkiti pencinta sepak bola dalam waktu singkat. Anak asuh Hajime Moriyasu sukses menuai dua kemenangan dengan membungkan Jerman dan Spanyol lewat skor identik 2-1.


Video OneFootball


Puja-puji langsung diarahkan kepada Japan Football Association (JFA) yang dianggap sukses mengembangkan sepak bola Jepang. Bahkan, ada yang menyebut Indonesia sebagai pihak berjasa. Hal itu didasari fakta petinggi JFA pernah belajar mengelola kompetisi ke Galatama pada 1980-an.

Klaim tersebut sedikit banyak bisa diperdebatkan. Namun, ada satu orang lain yang berjasa mengembangkan sepak bola Jepang, dan ini sulit untuk disanggah. Namanya adalah Tom Byer, seorang berkebangsaan Amerika Serikat (AS).

Gambar artikel:ANALISIS: Jasa Besar Tom-san Mengubah Sepak Bola Jepang

Tom Byer berjasa mengenalkan pendidikan sepak bola usia dini di Jepang (Foto: Instagram/@tom.byer)

Kehadiran Byer di Hitachi FC (sekarang Kashiwa Reysol) pada 1986-1987 terbukti menjadi pengubah sejarah. Ketika itu, dia masih aktif bermain sepak bola. Namun, kariernya mandek dan bisa dibilang hanya ada di level semenjana.

Namun, dari situlah awal kebangkitan sepak bola Jepang. Byer memilih pensiun setelah kontraknya berakhir dan menetap di Negeri Matahari Terbit. Pada 1989, dia mendirikan Kix International, sebuah organisasi yang fokus mengembangkan sepak bola di usia muda.

Dari sana, Byer mencetuskan ide untuk program pendidikan sepak bola secara nasional untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun. Idenya itu disambut oleh Nestle Japan yang kemudian menjadi sponsor untuk program tersebut selama 10 tahun.

Sembari terus mengelola program itu, Byer juga mendirikan sekolah sepak bola pada 1993. Kelak, sekolah sepak bola milik Tom-san, berjumlah 100 buah dan menjangkau lebih dari 20 ribu anak-anak usia di bawah 12 tahun.

Di saat bersamaan, Byer dikenalkan kepada metode latihan ala Wil Coerver oleh temannya, Paul Mariner. Metode Coerver menekankan pada sistem kuasi-akademik yang didasarkan pada kemampuan setiap pemain. Inilah yang kemudian berjasa besar mengembangkan sepak bola Jepang.

Lihat jejak penerbit