"Akan Kubunuh Kau & Ibumu" - Striker Birminghan City Troy Deeney Trauma Dengan Ancaman Ayahnya | OneFootball

"Akan Kubunuh Kau & Ibumu" - Striker Birminghan City Troy Deeney Trauma Dengan Ancaman Ayahnya | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·4 Oktober 2021

"Akan Kubunuh Kau & Ibumu" - Striker Birminghan City Troy Deeney Trauma Dengan Ancaman Ayahnya

Gambar artikel:"Akan Kubunuh Kau & Ibumu" - Striker Birminghan City Troy Deeney Trauma Dengan Ancaman Ayahnya

Troy Deeney telah tampil dalam enam pertandingan Championship dan mencetak satu gol untuk Birmingham City di musim 2021/22. Dia dilepas oleh Watford pada musim panas ini setelah 11 tahun berkarier di Vicarage Road Stadium sejak 2010.

Hingga kini, pemain asal Inggris tersebut telah memainkan lebih dari 550 pertandingan sepanjang kariernya dan mencetak 168 gol di semua kompetisi.


Video OneFootball


Meski dia adalah andalan ketika di Watford, Deeney memiliki masa lalu yang mengerikan, di mana dia memiliki cerita masa kecil yang membuatnya trauma.

Apa yang dikatakan?

Dalam buku otobiografinya yang berjudul 'Redemption', Deeney menceritakan bahwa ibunya telah memutuskan untuk meninggalkan ayahnya, namun sang ayah tiba-tiba muncul di rumah baru mereka.

"Ibu membuka pintu dengan santai, lalu saya melihat ekspresinya berubah menjadi sangat ketakutan," kenangnya. "Saya tidak akan pernah melupakan ekspresi ibu saya. Dia [ayah] mulai memanggil nama ibu saya."

"Saya menangis saat itu, bahkan sampai sekarang. begitu juga Ellis dan Sasha. Saya menyuruh ayah tenang tapi dia di luar kendali. 'Saya akan membunuh ibu' kata ayah kepada saya dan mulai menunjuk kami, anak-anaknya, secara bergantian. 'Saya akan membunuhmu, dan saya akan membunuhmu, dan kemudian kamu'."

"Dia mulai meninju ibu saya. Saya melompat dan mencoba untuk berada di antara mereka dan dia meninju saya dan menjatuhkan saya, lalu dia memukul ibu lagi. Dia berkata kepada ibu saya bahwa dia harus membawanya kembali. Setiap kali ibu mengatakan tidak, dia terus memukulnya."

"Saya melompat dan berdiri di depan lalu berkata, 'Jangan pukul ibu saya' dan kemudian dia memukul saya. Saya hanya ingat bahwa saya terjatuh, berdiri, menuju kehadapan ayah, jatuh, berdiri, dan begitu saja."

Deeney kemudian menceritakan apa yang terjadi kepadanya, bahkan ketika dia sudah menjalani karier profesionalnya.

"Ada satu waktu ketika saya mulai bermain untuk Walsall dan dia datang untuk menjemput saya dari pertandingan tandang di Northampton," ungkapnya.

"Dia tiba dengan Mercedes biru dan saya tahu bahwa dia tidak punya mobil itu. Dia bahkan belum lulus tes mengemudi."

"Lalu saya masuk ke mobil dan kami mengemudi kembali ke M1 dan dia menyetel musik dengan sangat keras. Kami berhenti di pom bensin dan ketika mesin serta musiknya mati, saya mendengar suara-suara bising dari dalam bagasi."

"Saya bertanya kepada ayah apa yang ada di sana dan dia berkata dengan santai bahwa dia mengikat dan mengurung seorang anak laki-laki di dalam sana. Itu adalah anak yang menjadi pengedar narkoba di perkebunan kami dan berutang uang kepada salah satu teman ayah saya. Saya merasa sangat takut."

"Saya baru saja memulai karier sepakbola saya, tetapi ayah bosan tentang itu dan berkata 'Tidak apa-apa karena saya sudah memberinya makan dan segalanya, jadi dia akan baik-baik saja dan saya jamin ketika kita kembali dia akan membayar utangnya'."