Bola.net
·24 November 2024
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·24 November 2024
Bola.net - Eks bek Timnas Indonesia, Aji Santoso, mengatakan fans boleh saja memberikan masukan pada Shin Tae-yong (STY) tapi ia menegaskan keputusan soal pemilihan pemain dan taktik mutlak ada di tangan pelatih Korea Selatan tersebut.
Shin Tae-yong memang punya jasa besar mengatrol prestasi Timnas Indonesia. Akan tetapi ia tak luput dari kritikan fans maupun media.
Contohnya ketika Indonesia dibikin remuk oleh Timnas Jepang dengan skor 0-4 di matchday 5 Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 15 November lalu. Dari situ banyak yang mengkritiknya.
Ada juga yang memintanya didepak dari kursi pelatih timnas. Namun ada juga yang berusaha memberikan masukan pada Shin Tae-yong terkait pemilihan pemain plus taktik bermain untuk skuad Garuda.
Aji Santoso. (c) Bola.net/Abdul Aziz
Eks bek kiri Timnas Indonesia, Aji Santoso, mengatakan fans memang sah-sah saja memberikan masukan pada Shin Tae-yong. Namun eks pelatih Persebaya Surabaya itu juga mengatakan keputusan akhir terkait pemilihan pemain dan taktik tetap mutlak ada di tangan pelatih 54 tahun tersebut.
"Kita juga harus mengedukasi suporter-suporter kita. Saya sangat yakin memang suporter seluruh Indonesia menginginkan tim ini berprestasi," tuturnya pada kanal Youtube Bola Bung Binder.
"Tetapi jangan lupa bahwa yang setiap hari berada di tim itu adalah seorang pelatih. Boleh saja, orang seperti saya atau Shin Tae-yong menerima masukan-masukan dari suporter boleh aja," serunya.
"Tapi saya sangat yakin pelatih sekualitas coach Shin Tae-yong dia tidak akan terpengaruh dengan banyaknya suporter yang memberi masukan. (Memberikan masukan) Oke boleh, tapi keputusan tetap ada di pelatih," tegasnya.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan
Aji Santoso kemudian menjelaskan lebih panjang apa alasan Shin Tae-yong punya kuasa mutlak dalam penentuan pemain. Dikatakannya, STY lebih paham bagaimana kondisi para pemain, baik fisik maupun mental, sebelum pertandingan.
"Karena apa, karena suporter ini kan tidak ada di tim. Bagaimana dia bisa tahu kebiasaan atau keseharian, bagaimana kebiasaan pemain di lapangan kan mereka tidak tahu. Mereka ini kan hanya melihat ketika ada di dalam pertandingan. Untuk kesehariannya kan seorang pelatih, tim pelatih (yang melihat)," terangnya.
"Jadi menurut saya masukan-masukan itu yang bagus tentunya harus kita terima, ndak ada masalah, kalau seirama, kalau sepaham dengan pemikiran tim pelatih, nggak papa dijalankan. Tapi kalau tidak seirama, tentunya pelatih punya wewenang untuk menentukan," serunya.
"Jadi kita harus wise (bijaksana, red) menerima masukan, kritikan, tapi keputusan itu tetap pada seorang head coach, karena head coach yang setiap hari bersama tim. Dia tahu," tegas Aji.