Agen Toby Alderweireld: Pemain Bisa Akhiri Kontrak Jika Dipaksa Potong Gaji | OneFootball

Agen Toby Alderweireld: Pemain Bisa Akhiri Kontrak Jika Dipaksa Potong Gaji | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·9 April 2020

Agen Toby Alderweireld: Pemain Bisa Akhiri Kontrak Jika Dipaksa Potong Gaji

Gambar artikel:Agen Toby Alderweireld: Pemain Bisa Akhiri Kontrak Jika Dipaksa Potong Gaji

Agen bek Toby Alderweireld, Stijn Francis, mengatakan bahwa setiap pemain dapat meninggalkan klub dengan status bebas transfer andai dipaksa melakukan pemotongan gaji.

Para pemain di Liga Primer Inggris kini memang tengah mendapat tekanan untuk mengorbankan sebagian pendapatan mereka selama pandemi virus corona.


Video OneFootball


Sebelumnya, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mendesak para pemain untuk berperan dalam krisis ini.

Pihak klub juga berniat memotong gaji pemainnya maksimal 30 persen. Namun,  sejauh ini kesepakatan dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA) gagal terjalin.

“Pemotongan gaji akan merusak prinsip stabilitas kontrak,” ucap Francis kepada The Guardian, Kamis (9/4).

“Setiap klub mendatangkan pemain, mereka tengah mengambil risiko dengan membayar biaya transfer dan gaji yang besar.”

“Sebagai imbalan atas risiko tersebut, pemain tidak dapat meninggalkan klub sebelum kontrak berakhir, kecuali ada kesepakatan lain.”

“Pemain juga tahu bahwa selama di dalam masa kontrak, mereka tahu klub akan membayar gajinya.”

“Kini, klub meminta pengurangan gaji. Jika mereka bersikeras, pemain harus ditempatkan dalam situasi yang sama dengan pekerja biasa.”

"Klub yang memotong gaji pemain harus menerima bahwa para pemain dapat mengakhiri masa bakti mereka dengan gratis [status bebas transfer] dan klub-klub ini seharusnya tidak lagi dapat meminta biaya transfer jika pemainnya ingin pergi,” pungkasnya.

Meski begitu, sejumlah pemain terkenal di EPL menjadi perwakilan PFA untuk membantu penanggulangan COVID-19—via kampanye #PlayersTogether— dengan menyumbangkan dana kepada badan amal Layanan Kesehatan Nasional (NHS).