Ada Dokumen Yang Kurang, Naturalisasi Pemain Keturunan Terganjal! | OneFootball

Ada Dokumen Yang Kurang, Naturalisasi Pemain Keturunan Terganjal! | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·22 Maret 2022

Ada Dokumen Yang Kurang, Naturalisasi Pemain Keturunan Terganjal!

Gambar artikel:Ada Dokumen Yang Kurang, Naturalisasi Pemain Keturunan Terganjal!

Proses naturalisasi pemain keturunan timnas Indonesia nampaknya tidak lancar-lancar saja. Hal tersebut diinfokan oleh Hasani Abdulgani selaku anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang bertanggung jawab mengurus naturalisasi ini.

Sebagaimana diketahui, Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama sudah bersedia membela timnas Indonesia dan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Dokumen yang dibutuhkan untuk naturalisasi pun sudah dikumpulkan PSSI.


Video OneFootball


Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turut mengakomodasi upaya PSSI untuk naturalisasi pemain keturunan tersebut. Namun berdasarkan info tarbaru, Hasani membeberkan masih ada dokumen yang belum bisa dipenuhi dalam proses ini.

"Dari sekian dokumen persyaratan ada satu dokumen yaitu Surat Keterangan Perpindahan Warga Negara dari pemerintah Belanda dan Spanyol, di luar jangkauan kami," tulis pernyataan Hasani via akun Instagramnya, Selasa (22/3).

"Artinya surat tersebut bisa didapat dalam sebulan atau lebih dari pemerintah dua negara tersebut," ia melanjutkan.

Tentunya ada kekhawatiran dengan durasi proses surat yang dibutuhkan tersebut. Pasalnya, tenaga ketiga pemain ini dibutuhkan pelatih Shin Tae-yong untuk Kualifikasi Piala Asia 2023, Juni mendatang. Indonesia berbagi grup dengan Yordania, Nepal, dan Kuwait sebagai tuan rumah grup.

"Seandainya Surat Keterangan tersebut bisa diajukan secara paralel, maksudnya tidak harus menunggu dulu dokumen tersebut didapat lalu baru diajukan berkasnya oleh Kemenhumkam kepada Presiden, maka target di bulan April bisa tercapai," tulis Hasani.

"Mengapa harus April? Karena kita perlu waktu satu hingga dua minggu untuk proses perubahan Federasi kepada FIFA. Tanpa paspor kita tidak bisa mengajukannya.. Kalau tidak ada surat approvel dari FIFA, otomatis pemain tersebut tidak eligible membela Timnas di babak kualifikasi Piala Asia."

"Kondisi krusial ini hanya bisa diselesaikan kalau ada kebijaksanaan dari Pemerintah. Mudah2an Bapak Presiden Joko Widodo bisa ikut membantu sehingga para pemain tersebut dapat membela timnas dikualifikasi Piala Asia, 8 Juni mendatang," tutupnya.