Bolatimes.com
·30 Mei 2022
4 Pemain Timnas Indonesia yang Menikah Muda, Terbaru Witan Sulaeman

In partnership with
Yahoo sportsBolatimes.com
·30 Mei 2022
Bolatimes.com - Keputusan untuk menikah di usia muda cukup banyak diambil oleh para pesepak bola Indonesia.
Kemapanan dan keinginan untuk fokus berkeluarga bisa jadi adalah beberapa alasan yang diambil oleh mereka sehingga mengambil keputusan menikah muda.
Sebetulnya tidak hanya di Indonesia, cukup banyak pesepak bola dunia juga mengambil keputusan serupa dengan berbagai alasan masing-masing.
Lantas, siapa saja pesepak bola Indonesia yang memutuskan untuk menikah muda? Berikut ulasannya.
1. Hansamu Yama
Hansamu Yama dan istri. (Instagram/@hansamuyama).
Eks pemain Timnas Indonesia sekaligus bek anyar milik Persija Jakarta ini adalah salah satu pemain sepak bola Indonesia yang menikah muda.
Dia mempersunting kekasihnya bernama Zerlinda Gitta Anggraeni yang berprofesi sebagai pramugari pada Februari 2019 lalu.
Acara pernikahan kedua mempelai saat itu dilangsungkan di Surabaya, ketika itu usia Hansamu Yama Pranata masih 25 tahun.
2. Wahyudi Hamisi
Gelandang milik Borneo FC ini juga menikah di tahun 2019. Saat itu Wahyudi meminang seorang wanita bernama Vitalia Mangkat.
Saat menikah di tahun tersebut, usia Wahyudi yang pernah membela Timnas U-22 Indonesia masih 21 tahun.
3. Ilham Udin Armayn
Winger Bhayangkara FC Ilham Udin Armyn saat menghadapi Suriah di laga uji coba timnas U-23 [Suara.com/Adie Prasetyo]
Pemain asal Ternate tersebut menikahi wanita bernama Lela Monika Yusran pada Januari 2019 lalu. Ilham sudah menjalin kasih dengan pasangannya selama 3 tahun sebelum memutuskan menikah.
Mantan pemain Selangor FC yang kini membela PSM Makassar tersebut menikah saat usianya masih 22 tahun.
Rismaharini saat dilamar Witan Sulaeman. (instagram/rismahanisulaiman_)
Witan Sulaeman menjadi pesepak bola Indonesia terbaru yang memutuskan untuk menikah muda. Dia menikahi kekasihnya, Rismahani, pada Minggu 29 Mei lalu.
Acara pernikahan Witan yang masih berusia 20 tahun tersebut berlangsung di kampung halamannya di Palu, Sulawesi Tengah.
Kontributor: Aditia Rizki