4 Bintang Timnas Indonesia U-16 Era Bagus Kahfi yang Kariernya Meredup | OneFootball

Bolatimes.com - Terdapat lima pemain timnas Indonesia U-16 era Bagus Kahfi yang kariernya meredup, meskipun sebelumnya memberi banyak prestasi untuk skuat Garuda di kancah Asia.

Talenta muda para pemain ini terbukti membawa timnas Indonesia U-16 merengkuh gelar juara Piala AFF U-16 hingga lolos ke perempat final Piala Asia U-16.

Namun saat memasuki level senior, para pemain ini gagal menunjukkan taring mereka dan bahkan sinar terang saat masih di level junior justru meredup.

Berikut lima pemain yang kariernya meredup setelah unjuk gigi di level junior dan bahkan digadang-gadang sebagai pemain masa depan Indonesia.

Sutan Zico (Twitter)

Berposisi sebagai striker era Bagus Kahfi, Sutan Zico pernah mencetak lima gol saat Indonesia membantai Kepulauan Mariana Utara di Kualifikasi Piala Asia U-16 2018 dengan skor 18-0.

Namun saat memasuki tingkatan lebih tinggi, Zico mengalami masalah untuk berkembang dan kini ia bermain untuk klub Liga 2, PSG Pati.

Penyerang Timnas Indonesia U-16, Rendy Juliansyah (@rendyjuliansyah___/Instagram)

Digadang-gadang sebagai salah satu striker mematikan Indonesia, karier Rendy Juliansyah justru mandek di level junior.

Pemain yang berposisi sebagai striker ini kerap kali digeser mengisi gelandang serang, namun hal itu tak membuatnya berkembang.

Rendy Juliansyah kini juga bermain untuk klub Liga 2, Sulut United setelah sebelumnya digaet RANS Cilegon FC.

Brylian Aldama dan Bagus Kahfi saat ikut latihan bareng tim utama Como. (Dok. PSSI)

Brylian Aldama menjadi pemain selanjutnya timnas Indonesia U-16 era Bagus Kahfi yang kariernya meredup setelah sempat bersinar terang di bawah asuhan Fakhri Husaini.

Sempat bermain di Kroasia tepatnya bersama HNK Rijeka dan NK Pomorac, kurang lebih satu tahun Brylian Aldama kemudian kembali ke Indonesia dan saat ini berstatus tanpa klub.

Mochamad Yudha Febrian. (Instagram/febrian13yudhaa)

Namanya sempat menjadi andalan timnas Indonesia U-16, namun akhir-akhir ini posisinya tergeser dalam beberapa tahun terakhur.

Mulai dari dicoret Shin Tae-yong karena indisipliner hingga dipecat tiga klub sepanjang 2021, di antaranya Barito Putera, PSG Pati dan Persik Kediri.