Bola.net
·9 Maret 2023
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·9 Maret 2023
Bola.net - Sepak bola menjadi olahraga yang paling populer di dunia saat ini. Para penggawa si kulit bundar akan terus berusaha yang terbaik untuk timnya dan karirnya. Akan tetapi, tidak selamanya tim-tim besar dengan pemain bintang dapat memenangkan trofi di setiap musim.
Perkembangan taktik dan skill pemain muda yang bermunculan membuat persaingan semakin ketat. Tim-tim kecil dengan kedalaman skuat seadanya saat ini dapat memberikan kejutan dengan mengalahkan tim besar.
Oleh karena itu, keberuntungan dan konsistensi dari klub sepak bola sangatlah penting. Memiliki pemain bintang yang berpengalaman dan pandai menjaga ritme permainan selama semusim menjadi kunci untuk memenangkan trofi.
1 dari 4 halaman
Tidak asing di telinga penggemar sepak bola, pemain pertama adalah Harry Kane. Pemain yang besar di akademi Tottenham Hotspur sejak 2009 tersebut belum pernah merasakan gelar juara bersama tim senior.
Sejak bergabung dengan tim senior Tottenham musim 2013/2014, Kane hanya mampu memberikan posisi kedua Premier League untuk Spurs di musim 2015/2016 dan 2016/2017. Kane juga belum mampu membawa timnas Inggris mendapat trofi di Eropa maupun Dunia.
Segar diingatan, Kane bersama Tottenham hampir mendapat trofi Liga Champions pada musim 2018/2019. Setelah menang gol tandang di semi final melawan Manchester City, Tottenham kalah 2-0 menghadapi Liverpool pada laga final di Wanda Metropolitano (1/6/2019).
2 dari 4 halaman
Antonio Di Natale (c) ist
Bergeser ke sepak bola Italia, terdapat nama legenda Udinese Calcio Antonio Di Natale. Pemain yang pensiun pada tahun 2016 ini berposisi sebagai striker.
Bermain reguler untuk Udinese selama tahun 2004-2016, Di Natale hanya mampu memberikan posisi ke tiga sebagai peringkat terbaik untuk Udinese di Serie A musim 2011/2012. Sebagai top scorer sepanjang masa klub, dia juga pernah membela negara kelahirannya Italia.
3 dari 4 halaman
Mark Noble (c) AP
Kembali ke tanah Britania Raya, terdapat legenda West Ham United yang baru pensiun pada akhir musim 2021/2022, ia adalah Mark Noble. Dia telah berseragam The Hammers sejak tahun 2005.
Setelah masuk tim senior pada musim 2006/2007, Noble belum pernah membawa The Irons memenangkan gelar. Capaian terbaiknya di Premier League adalah peringkat 6 pada musim 2015/2016 dan musim 2020/2021.
Telah mencatatkan 550 pertandingan bersama West Ham, gelandang tersebut belum pernah dipanggil timnas senior Inggris. Dia hanya berhasil menembus skuad Inggris U-21.
4 dari 4 halaman
Radja Nainggolan (c) AFP
Nama bintang selanjutnya adalah pesepak bola yang berkarier di Italia yakni Radja Nainggolan. Pemain yang memiliki darah Indonesia tersebut sudah berkarier di Eropa sejak musim 2003/2004.
Pernah membela dua klub raksasa Italia, AS Roma dan Inter Milan, belum mampu membuat dirinya mendapatkan trofi bergengsi. Saat ini dia masih berjuang bersama SPAL di Serie B untuk terhindar dari zona degradasi.
Meski dirinya pernah bermain sebanyak empat laga saat Inter Milan menjuarai Serie A musim 2020/2021, dia tidak bersama skuat di akhir musim. Di pertengahan musim tersebut, Nainggolan dipinjamkan ke Cagliari.