3 Pemain FK Senica Mogok Main, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Pilih Bertarung di Situasi Sulit | OneFootball

3 Pemain FK Senica Mogok Main, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Pilih Bertarung di Situasi Sulit | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolasport.com

Bolasport.com

·8 April 2022

3 Pemain FK Senica Mogok Main, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Pilih Bertarung di Situasi Sulit

Gambar artikel:3 Pemain FK Senica Mogok Main, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Pilih Bertarung di Situasi Sulit
Gambar artikel:3 Pemain FK Senica Mogok Main, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Pilih Bertarung di Situasi Sulit

BOLASPORT.COM - Krisis finansial FK Senica semakin memburuk karena dikabarkan ada 3 pemain yang mogok main pada laga melawan Spartak Trnava dalam laga semifinal leg pertama Piala Slovakia, Kamis (7/4/2022).

Kekalahan FK Senica dengan skor 0-3 dari Spartak Trnava pada semifinal leg pertama Piala Slovakia, Kamis malam WIB, menyisakan banyak cerita.


Video OneFootball


Salah satunya adalah persoalan gaji pemain yang belum juga selesai.

Pasca-laga, pelatih FK Senica, Pavel Sustr mengeluhkan situasi di klubnya yang sedikit banyak mempengaruhi performa tim di lapangan.

"Kami kalah 0-3, kami benar-benar tak senang, benar-benar tak menginginkannya," kata Pavel Sustr dilansir BolaSport.com dari Sport.Aktuality.sk.

"Kami punya beberapa momen di pertandingan di mana kami bisa melakukan kombinasi dengan baik, tetapi tak ada kekuatan, determinasi."

"Situasi di klub tidak baik, kami masih dalam ketidakpastian," imbuhnya.

Menurut Pavel Sustr, ada 3 pemain FK Senica yang telah memutuskan mogok main, yakni Vaclav Svoboda, Lukas Kucera dan Filip Orsula.

Hal ini dikarenakan manajemen gagal memenuhi janji kepada pemain mengenai gaji yang akan dibayar.

"Kalian tentu melihat kami tidak diperkuat tiga pemain, yakni Orsula, Svoboda, Kucera," ungkap Sustr.

"Jadi, kami harus berimprovisasi mengenai susunan pemain."

"Manajemen gagal memenuhi janji mereka kepada pemain, dan ketiganya memutuskan tidak ingin terlibat di pertandingan,” imbuhnya.

Gambar artikel:3 Pemain FK Senica Mogok Main, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Pilih Bertarung di Situasi Sulit

Krisis finansial FK Senica dimulai sejak Desember 2021 ditandai dengan pergantian pemilik.

Seiring berjalannya waktu, direktur teknik FK Senica, David Balda juga meninggalkan klub.

Pada Selasa (6/4/2022) lalu, presiden Asosiasi Pesepak Bola Slovakia (UFP), Jan Mucha Jr. mengungkapkan telah bertemu anggota tim FK Senica.

"Situasi di Senica sangat buruk. Ini bukan hal baru, kita semua tahu itu," kata Jan Mucha Jr.

"Senica telah lama mendorong beban pemilik sebelumnya. Masalah di klub dimulai pada masa pemilik sebelumnya, yang berlanjut ke pemilik baru."

"Situasinya tak tertahankan! Pemain dan karyawan yang menanggung paling besar masalah itu," tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bila pemain FK Senica rata-rata ditunggak gajinya dari 3 hingga 7 bulan.

Gambar artikel:3 Pemain FK Senica Mogok Main, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Pilih Bertarung di Situasi Sulit

"Kami baru tahu. Ini adalah utang kepada semua karyawan, dengan sekitar 70 persen berutang kepada pemain Ddi tim utama," kata Mucha.

"Sayangnya angka itu cukup tinggi. Yang bisa saya katakan adalah beberapa pemain kehilangan gaji mereka tiga bulan, sementara beberapa lain ada yang tujuh bulan."

"Mereka menerima (uang) sebelum akhir pekan ini, tetapi itu hanya sebagian kecil dari yang harus mereka terima di bawah kontrak yang berlaku," tambahnya.

Dua winger timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman juga termasuk dari pemain yang terdampak penunggakan gaji.

Namun seperti yang bisa kita lihat, keduanya masih bermain secara reguler dan bertarung demi kostum FK Senica.

Untuk itu, pelatih FK Senica Pavel Sustr angkat topi bagi pemain-pemain yang masih mau berjuang walau klub tengah diterpa krisis finansial.

Gambar artikel:3 Pemain FK Senica Mogok Main, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Pilih Bertarung di Situasi Sulit

"Kami sepakat bila seluruh pemain yang ada saat ini akan tetap bertanding pada Sabtu (9/4/2022) besok melawan Pohronie," kata Sustr.

"Kami tetap menargetkan kemenangan daripada hasil imbang (demi terhindar dari degradasi)," tambahnya.

Lihat jejak penerbit