Pensiun Muda, Pemain Berdarah Indonesia Ini Banting Stir ke Bidang Fashion: Omsetnya Jutaan Dolar | OneFootball

Pensiun Muda, Pemain Berdarah Indonesia Ini Banting Stir ke Bidang Fashion: Omsetnya Jutaan Dolar | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolatimes.com

Bolatimes.com

·14 février 2023

Pensiun Muda, Pemain Berdarah Indonesia Ini Banting Stir ke Bidang Fashion: Omsetnya Jutaan Dolar

Image de l'article :Pensiun Muda, Pemain Berdarah Indonesia Ini Banting Stir ke Bidang Fashion: Omsetnya Jutaan Dolar

Gol.bolatimes.com - Pensiun muda, pemain berdarah Indonesia ini banting stir ke bidang fashion dan hasilkan omset jutaan dolar. Pemain itu adalah Nazario de Fretes.

Dikutip dari berbagai sumber, De Fretes memiliki kesamaan dengan pemain naturalisasi Indonesia, Jordi Amat. Sama-sama memiliki darah Makassar, Sulawesi Selatan.


Vidéos OneFootball


De Fretes lahir di Middelburg, Belanda. Usianya masih sangat muda yakni 23 tahun, namun ia memutuskan untuk pensiun dari sepak bola pada 2021.

Karier sepak bola De Fretes memang tidak terlalu moncer. Mengawali karier di akademi Sparta Rotterdam, De Fretes kemudian sempat berkarier di klub Bulgaria, Spartak Varna.

Sebelum pensiun pada 2021, De Fretes tercatat bergabung ke klub amatir, VV Goes. Tak lagi jadi pesepak bola, De Fretes kemudian merintis karier di usaha clothing.

Sebenarnya sebelum pensiun sebagai pemain, De Fretes sudah mendirikan merk dagangnya sendiri di bidang fashion yakni Seaside Fashionlabel. Usaha ini ia dirikan pada 2017.

Mengutip dari neondernemer.nl, usaha clothing De Fretes bisa mencapai omset jutaan dolar Amerika Serikat. Sejumlah pesepak bola ternama seperti striker Liverpool, Cody Gakpo sempat membagikan postingan di akun Instagram memakai satu set pakaian dari Seaside Fashionlabel.

Tidak hanya Gakpo yang jadi klien, ada juga bek timnas Belanda, Matthijs de Ligt, Donyell Malen serta Justin Kluivert.

"Cody mengirimi saya pesan jika saya bisa mengirimnya pakaian untuk kemudian ia promosikan. Jadi saya langsung mengirimnya. Tidak, saya tidak meminta ambalan apapun, (rezeki) akan datang dengan sendirinya," ucap De Fretes.

Saat ini merk fashion miliknya sudah memiliki gedung sendiri yang berlokasi di Middelburg, Belanda. Tiap harinya, De Fretes sibuk mengurus bisnisnya tersebut.

De Fretes mengaku bahwa saat ini ia sudah fokus di bidang bisnis. Soal sepak bola baginya adalah masa lalu.

Ia menceritakan bahwa sejak awal berkarier di sepak bola, banyak rintangan yang dihadapi, salah satunya soal cedera.

"Tidak lama setelah itu (bermain di tim muda Belanda) saya mengalami cedera dan saya absen selama 8 bulan. Setelah itu saya tidak bisa bebas, ada tekanan di kepala saya,"

"Saya bisa tetap bersama Sparta, tetapi kontraknya tidak akan diperpanjnag. Kemudian pada 2018, saya bertemu dengan pelatih Jong Sparta dan putuhkan ke Jong NAC," ungkapnya.

Diakui oleh De Fretes bahwa selain soal cedera, sifatnya yang tidak profesional sebagai pesepak bola juga menghambat kariernya.

"Orang-orang mengatakan kepada saya bahwa klub seperti PSV atau Manchester City menunjukkan minat. Tapi saya hanya tidak memiliki sikap yang benar. Ketika saya tidak berhasil jadi pesepak bola profesional, saya terus bertanya-tanya alasannya," ungkap De Fretes.

Di penghujung kariernya hingga putuskan pensiun muda, De Fretes baru menemukan jawaban bahwa untuk jadi pemain profesional dibutuhkan banyak pengorbanan dan perjuangan.

"Saya sekarang tahu, orang akan menderita untuk bisa mencapai hasil maksimal," ungkap pemain berdarah Indonesia tersebut.

À propos de Publisher