Bola.net
·7 janvier 2025
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·7 janvier 2025
Bola.net - Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, mengungkapkan kekecewaannya setelah kekalahan menyakitkan dari AC Milan di final Supercoppa Italiana. Meskipun memimpin 2-0 berkat gol dari Lautaro Martinez dan Mehdi Taremi, Inter gagal mempertahankan keunggulan tersebut.
Kekalahan 3-2 ini menyisakan luka mendalam bagi Inzaghi dan timnya, terutama karena mereka berada dalam posisi yang sangat menguntungkan ketika unggul dua gol lebih dulu. Kembalinya Rafael Leao yang mencetak assist untuk ketiga gol Milan menjadi titik balik yang tak terduga bagi Nerazzurri.
Inzaghi menegaskan bahwa Inter seharusnya bisa mengendalikan situasi lebih baik lagi. Dengan beberapa pemain kunci yang cedera, mereka harus segera bangkit untuk menghadapi jadwal padat ke depan.
“Pertama-tama, kami harus mengucapkan selamat kepada Milan, karena mereka tidak pernah menyerah meskipun tertinggal dua gol,” kata Inzaghi kepada Sport Mediaset.
Para pemain Inter Milan sebelum laga final Piala Super Italia melawan AC Milan di Stadion Al Awwal Park, Selasa (7/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Altaf Qadri
Usai pertandingan, Inzaghi mengucapkan bahwa Nerazzurri melakukan beberapa kesalahan. Terutama ketika menguasai bola dan mencoba membangun serangan.
"Kami seharusnya bisa mengontrol situasi dengan lebih baik, tetapi kami kebobolan untuk 2-2 dan akhirnya kalah,” ujarnya kepada Sport Mediaset.
Menurutnya, meskipun Inter sudah berusaha keras, keberuntungan juga tidak memihak mereka dalam beberapa momen krusial. "Carlos Augusto hampir mencetak gol dengan sundulannya yang mengenai tiang, dan itu sangat disayangkan," tambahnya.
2 dari 3 halaman
Inter juga mengalami kesulitan di akhir pertandingan, di mana mereka kebobolan 10 dari total 19 gol musim ini setelah menit ke-80. Statistik ini pun mendapatkan banyak sorotan, terutama mengenai fokus pemain selama pertandingan.
"Saya pikir statistik tersebut mungkin benar bagi banyak tim yang memiliki banyak pertandingan, sehingga level intensitasnya menurun. Kami kehilangan banyak pemain di pertahanan, para pemain yang sama terus menjadi andalan terus-menerus, dan saya hanya bisa berterima kasih untuk hal itu," lanjutnya.
"Kami pulang dengan kekecewaan besar. Kami sudah memberikan segalanya, tapi jelas ketika unggul 2-0 kami harusnya bisa mengontrol situasi lebih baik," tandasnya.