Bola.net
·15 janvier 2025
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·15 janvier 2025
Bola.net - Patrick Kluivert memberi penjelasan tentang filosofi sepak bola yang dianutnya. Sang pelatih Timnas Indonesia mengakui senang dengan sepak bola menyerang, akan tetapi tidak asal berlari dan menyerang.
Sebagai pelatih Timnas Indonesia, Kluivert disebut-sebut punya gaya bermain berbeda dengan Shin Tae-yong. Jika sang pelatih terdahulu lebih bermain pragmatis, maka Kluivert akan bermain menyerang.
Catatan statistik Kluivert ketika menjadi pelatih jadi bukti bahwa dia menganut filosofi menyerang. Tim racikannya selalu mencetak banyak gol, walau di sisi lain mereka juga kebobolan banyak gol.
Pada wawancara dengan Liputan6, Kluivert menjelaskan seperti apa filosofi sepak bola yang dianut. Dia mengakui bahwa timnya wajib memainkan sepak bola menyerang. Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Starting XI Timnas Indonesia pada duel lawan Jepang di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (15/11) malam WIB (c) Bagaskara Lazuardi
Kluivert sering disebut sebagai penganut filosofi bermain Johan Cruijff. Dia tidak menampik hal tersebut. Pelatih 48 tahun itu mengaku ingin setiap timnya, termasuk Timnas Indonesia, memainkan sepak bola ofensif.
"Saya suka sepak bola menyerang. Saya rasa kita juga punya penyerang bagus. Filosofi saya harus diterapkan, tapi pertama, kita harus melihat kualitas yang dimiliki tim, sebelum coba mengatasinya," ucap Kluivert dikutip dari Liputan6.
"Tapi bermain menyerang adalah keharusan bagi saya. Saya suka menempatkan lawan dalam kesulitan dengan menerapkan tekanan tinggi di lapangan," sambungnya.
Meskipun begitu, Kluivert memastikan jika anak asuhnya tidak asal menyerang. Ada struktur yang dibangun dan diterapkan di lapangan. "Terorganisir, tidak asal lari," tegas mantan pelatih Adana Demirspor tersebut.
Pertandingan Selanjutnya
2 dari 3 halaman
Patrick Kluivert saat dikenalkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia (c) Bagaskara Lazuardi
Sepak bola menyerang, terutama dari negara Belanda, acap kali identik dengan formasi 4-3-3. Namun, menurut Kluivert, formasi adalah hal yang harus dinamis. Beberapa aspek bisa menentukan formasi yang akan dipakai.
"Pola 4-3-3 itu favorit saya, tapi ini tidak menyangkut itu. Saya harus menerapkannya dalam tim. Hal terpenting bagi saya adalah pemain memberi saya masukan terhadap sistem yang akan saya mainkan," ucap Kluivert.
"Begitu juga dengan lawan, apakah mereka bermain dengan tiga striker atau dua striker. Jadi formasi kita juga akan tergantung formasi lawan," tegas Kluivert.
Sumber: Liputan6