Newcastle United Picu Kemarahan Negara Asia Pasca Rilis Jersey Baru | OneFootball

Bolatimes.com - Newcastle United terpaksa menghapus salah satu adegan dalam video peluncuran jersey ketiga mereka untuk musim 2025/2026, setelah muncul protes karena menampilkan simbol yang menyerupai bendera imperial Jepang dari era Perang Dunia II.

Video peluncuran yang dibagikan pada Selasa lalu itu menampilkan penggemar terkenal Newcastle sekaligus musisi Inggris, Sam Fender, bersama dengan sejumlah fans dan legenda klub.

Dalam salah satu adegannya, tampak dua suporter memegang bendera hitam putih bertuliskan “NUFC Japan” dengan logo klub, yang bentuknya menyerupai bendera Matahari Terbit (Rising Sun Flag) – simbol yang digunakan militer Jepang selama masa penjajahan dan Perang Dunia II.

Bendera tersebut memang telah lama digunakan di Jepang, namun di beberapa negara Asia, termasuk Korea Selatan, Tiongkok, Korea Utara, Malaysia, Singapura, dan Rusia, bendera itu dianggap sebagai simbol imperialisme dan militerisme Jepang.

Di Korea Selatan khususnya, bendera itu diasosiasikan dengan penjajahan brutal yang dilakukan Jepang hingga 1945, dan sempat diminta untuk dilarang tampil di ajang Olimpiade Tokyo 2020—meski ditolak oleh panitia karena dianggap “tidak bermuatan politik.”

Menanggapi gelombang kritik, Newcastle United langsung mengambil langkah cepat dengan menghapus adegan kontroversial tersebut dan merilis permintaan maaf resmi.

“Reaksi terhadap jersey ketiga baru kami bersama adidas sangat luar biasa. Namun, video peluncuran kami memuat satu adegan yang secara tidak sengaja dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Kami minta maaf atas hal tersebut,” tulis pernyataan resmi klub.

“Adegan tersebut telah kami hapus dari video agar dapat dinikmati oleh sebanyak mungkin pendukung.”

Video yang telah diedit kemudian kembali diunggah ulang, mempromosikan jersey ketiga berwarna biru dan oranye yang akan digunakan dalam musim mendatang. Peluncuran ini juga menampilkan pemain bintang Alexander Isak dan legenda klub Tino Asprilla.