Nasib Joshua Zirkzee Tergantung: Dulu Gak Diinginkan Ten Hag, Sekarang Sulit di Bawah Amorim | OneFootball

Bola.net - Joshua Zirkzee baru bergabung dengan Manchester United pada musim panas lalu. Nahas, sekarang dia harus menghadapi masa depan yang tidak pasti di Old Trafford.

Pemain asal Belanda ini menjadi sorotan setelah performanya yang dianggap kurang memuaskan, ditambah keputusan pelatih Ruben Amorim untuk menariknya keluar hanya dalam 33 menit saat kekalahan 0-2 melawan Newcastle United.

Keraguan Sejak Era Erik ten Hag

Zirkzee didatangkan pada Juli 2024 dengan nilai transfer 36,5 juta pounds, menjadikannya rekrutan pertama di bawah kepemilikan INEOS.

Harapan besar mengiringi kedatangannya setelah ia tampil impresif di Serie A bersama Bologna, bahkan masuk dalam Team of the Season.

Namun, sejak awal, Erik ten Hag, yang saat itu masih melatih United, dikabarkan meragukan keputusan klub untuk merekrut Zirkzee.

Menurut laporan The Sun, Ten Hag tidak puas karena Zirkzee tiba di Carrington dalam kondisi fisik yang kurang prima.

Dalam lima bulan terakhir, pemain berusia 23 tahun ini hanya mencetak empat gol di semua kompetisi, satu gol di bawah asuhan Ten Hag dan tiga gol di era Amorim. Performa ini dinilai jauh dari ekspektasi awal.

2 dari 3 halaman

Keputusan Kontroversial Amorim dan Masa Depan Zirkzee

Ruben Amorim yang menggantikan Ten Hag, tampaknya memiliki keraguan yang sama terkait Zirkzee. Dalam pertandingan melawan Newcastle, Amorim menarik Zirkzee keluar di menit ke-33 saat United tertinggal 0-2.

Langkah ini dianggap sebagai upaya strategis, tetapi juga mencerminkan keraguan terhadap konsistensi dan etos kerja sang striker.

Menurut laporan Calciomercato, Amorim siap melepas Zirkzee pada bursa transfer Januari. Keputusan ini semakin diperkuat oleh reaksi negatif para penggemar di Old Trafford, yang kabarnya membuat Zirkzee sangat terpukul hingga meneteskan air mata.

Masa depan Zirkzee di Manchester United kini dalam tanda tanya besar. Dengan rumor transfer yang semakin intensif, Januari bisa menjadi momen bagi sang striker untuk mencari tantangan baru, baik untuk menyelamatkan kariernya maupun membantu United menemukan solusi lebih baik di lini serang.