Bola.net
·15 de diciembre de 2024
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·15 de diciembre de 2024
Bola.net - Pengalaman menarik dirasakan tim KLY Sport saat melakukan liputan Piala AFF 2024 di Vietnam. Sebab secara mengejutkan rombongan jurnalis asal Indonesia diajak foto oleh warga lokal layaknya seorang turis dari luar negeri.
Seperti diketahui Timnas Indonesia akan memainkan pertandingan ketiga grup B piala AFF 2024 lawan Vietnam. Pertandingan ini akan dimainkan di Stadion Viet Tri, Phu Tho pada Minggu 15 Desember 2024.
Tim KLY Sport tiba di Vietnam pada hari Sabtu, 14 Desember 2024, pagi waktu setempat. Berangkat dari Surabaya, sempat transit di Kuala Lumpur, KLY Sport mendarat di Noi Bai International Airport.
Jarak antara bandara dan kota Viet Tri, bisa dibilang cukup jauh. Jika merujuk pada peta, jaraknya lebih dari 50 km. Memakai mobil, butuh waktu sekitar satu jam. Lalu lintas di Viet Tri bisa dibilang cukup lancar.
Di bandara tidak banyak opsi transportasi yang bisa dipakai. Hanya ada taksi online dan taksi manual taksi konvensional.
Tim KLY Sport memilih memakai taksi konvensional. Nah, karena supir tidak bisa memakai bahasa Inggris, percakapan dilakukan dengan bahasa isyarat. Sesekali, jika butuh percakapan yang panjang, Google Translate jadi solusinya.
Suasana malam di kota Viet Tri, Vietnam (c) Bola.net/Asad Arifin
Rupanya hal yang sama terjadi terjadi ketika hendak makan atau berada di tempat umum. Tidak semua orang di sini bisa memakai bahasa Inggris. Begitu juga ketika berada di hotel tempat menginap. Tak semua bisa berkomunikasi dengan Bahasa Inggris.
Satu hal menarik terjadi pada malam, ketika sesi latihan Timnas Indonesia di Stadion Viet Tri. Saat itu, ketika hendak mengejar kedatangan bus yang membawa rombongan Timnas Indonesia, ada dua remaja yang sedang berlari di area stadion.
Dua remaja itu lantas mendekat ke arah rombongan jurnalis asal Indonesia. Saat itu, ada tiga jurnalis dari Indonesia.
Dua remaja itu lantas berbicara dengan Bahasa Vietnam. Tentu saja kami tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Tak lama kemudian salah satu dari mereka menyodorkan ponsel yang diambil dari sakunya. Dia kemudian bicara 'foto, foto'.
Kami sempat kaget dengan permintaan foto itu. Lalu kedua remaja itu dengan lincah melakukan swafoto. Bukan hanya satu kali dia berulang kali mengambil foto. Setelah itu, mereka mengucapkan terima kasih dan berlalu meninggalkan rombongan jurnalis Indonesia.
Momen itu menjadi bahan candaan bagi kami. Sebab kami mendapatkan satu pengalaman yang unik. Kami merasa seperti seorang 'Bule'. Seperti di beberapa tempat di Indonesia jika ada seorang bule maka warga lokal akan tertarik untuk mengajak foto.
Skuad Timnas Indonesia melakukan briefing sebelum menjalani sesi latihan di Vietnam (c) Bola.net/Asad Arifin
Malam harinya setelah liputan sesi latihan Timnas Indonesia selesai, jurnalis dari Indonesia yang berjumlah 5 orang menghabiskan waktu di Vincom Plaza. Ini adalah salah satu pusat keramaian di Kota Viet Tri.
Di tengah obrolan yang cukup menarik datanglah bapak-bapak yang merupakan warga lokal menyapa. Kami terkejut karena bapak itu menyapa dengan bahasa Inggris. Selama setengah hari berada di Vietnam baru pertama kali kami disapa dengan bahasa Inggris oleh warga lokal, kecuali dari kalangan jurnalis.
"Anda dari mana? India, Bangladesh atau mana?," katanya.
Percakapan berlangsung dengan sangat hangat. Kami menjelaskan bahwa kami berasal dari Indonesia. Bapak itu terlihat antusias untuk menceritakan pengalamannya ketika berada di Indonesia. Dia mengaku pernah dua kali berkunjung ke Indonesia.
"Pertama kali saya ke Indonesia untuk urusan pekerjaan dengan rekan bisnis di sana. Itu sudah cukup lama sekali ketika saya masih agak muda, saya datang ke Jakarta. Setelah itu 2 atau 3 tahun lalu saya ke Bali untuk berlibur," katanya.
Bapak itu kemudian juga menjelaskan bahwa di kota Viet Tri sangat jarang ada warga negara asing. Hal itu yang membuatnya kemudian tertarik untuk menyapa dan berbincang dengan rombongan jurnalis dari Indonesia.
"Mungkin dalam satu tahun saya hanya lima kali melihat ada orang asing," katanya.
Setelah obrolan yang cukup panjang, bapak itu meninggalkan rombongan jurnalis dari Indonesia. Dia kemudian duduk bersama anggota keluarganya dan menikmati malam sambil memesan beberapa minuman dan makanan.
Setelah bapak itu pergi kamu baru sadar, mengapa ada dua remaja yang mengajak kami foto di stadion Viet Tri. Mungkin karena warga negara asing yang datang sangat jarang, kedatangan 'bule-bule' berkulit coklat ini dianggap sebagai momen yang pantang dilewatkan.