Bolatimes.com
·19 de junio de 2025
Kontroversi Kembalinya Maman Abdurrahman: Dari Eks Persib Jadi Pembina Akar Rumput Persija

In partnership with
Yahoo sportsBolatimes.com
·19 de junio de 2025
Bolatimes.com - Langkah Persija Jakarta menunjuk Maman Abdurrahman sebagai pelatih Persija Youth Development memunculkan beragam reaksi dari publik sepak bola nasional, terutama kalangan suporter.
Meski Maman pernah menjadi bagian penting dari skuad juara Persija, tak sedikit yang masih mengingat kuat masa lalunya bersama rival abadi Persija, Persib Bandung.
Dikutip dari Suara.com, pengumuman resmi disampaikan melalui akun Instagram Persija Elite Pro Academy, Kamis (19/6/2025), menandai kembalinya Maman ke klub yang pernah membawanya ke puncak karier—sebagai pemain andalan dalam gelar Liga 1 2018 dan Piala Presiden 2018.
“Dari lapangan ke kursi kepelatihan, Persija resmi mengontrak Maman Abdurrahman sebagai tim pelatih Persija Youth Development. Selamat bergabung,” tulis pernyataan klub.
Namun, di balik sambutan hangat dari sebagian fans, tak sedikit yang mengangkat kembali "jejak biru" Maman saat memperkuat Persib Bandung, klub yang secara historis memiliki rivalitas panas dengan Persija.
Maman adalah bek utama Maung Bandung di beberapa musim kompetisi, dan sempat menjadi bagian penting dalam skuad mereka yang berjuang di papan atas liga.
Ia bahkan dikenal loyal dan tampil solid bersama tim asal Bandung itu, sesuatu yang sempat membuatnya dikagumi oleh Bobotoh.
Kini, ketika ia memegang peran pembinaan usia muda di klub rival Persib, banyak yang bertanya: apakah Maman bisa diterima sepenuhnya oleh Jakmania?
Sebagai pemain, Maman memang dikenal profesional dan berdedikasi tinggi di mana pun ia bermain.
Namun di mata suporter, loyalitas bukan sekadar kontrak atau performa—ia adalah soal identitas dan keterikatan emosional.
Terlepas dari kontroversi, tak bisa disangkal bahwa Maman Abdurrahman adalah salah satu bek terbaik Indonesia dalam dua dekade terakhir.
Ia adalah andalan Timnas Indonesia di era 2000-an, dikenal akan ketenangan dan kepemimpinan di lini belakang.
Kariernya lintas klub termasuk Persita, Sriwijaya FC, PSIS, Persib, hingga Persija, mencerminkan karier panjang dan penuh warna.
Kini, di usia 43 tahun dan usai menyatakan pensiun sebagai pemain—terakhir membela PSPS Pekanbaru—Maman mengalihkan fokusnya pada pembinaan usia dini.
Ia diharapkan mampu mentransfer ilmu, pengalaman, dan mentalitas juara kepada para pemain muda Macan Kemayoran.
En vivo