Bola.net
·6 de enero de 2024
Ketajaman Ciro Immobile Makin Pudar

In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·6 de enero de 2024
Bola.net - Ciro Immobile telah menempati kasta paling tinggi daftar penyerang terbaik Serie A dalam beberapa tahun terakhir. Namun, pada musim 2023/2024, ketajaman bomber Lazio itu makin pudar.
Lazio menjalani paruh pertama Serie A musim 2023/2024 dengan situasi yang rumit. Lazio berada di posisi ke-9 klasemen pada pekan ke-18. Lazio baru mampu mendapat 27 poin dan tujuh kali kalah.
Kehilangan Sergej Milinkovic-Savic tentu berdampak besar bagi Lazio. Sebab, tim racikan Maurizio Sarri kehilangan salah satu pemain terbaiknya. Daichi Kamada sebagai pengganti belum tampil optimal.
Selain itu, penurunan performa Immobile juga membawa dampak yang besar. Selama ini, Immobile jadi mesin gol utama klub ibukota Italia. Yuk simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
1 dari 3 halaman
Lazio membeli Ciro Immobile pada awal musim 2016/2017, dengan harga €8,5 juta saja. Immobile tampil luar bisa bersama Lazio. Pada musim pertamanya, Immobile bikin 23 gol di Serie A.
Immobile lantas menunjukkan konsistensi yang luar biasa. Immobile mencetak dua digit gol di Serie A selama tujuh musim beruntun.
Musim 2019/2020 adalah musim terbaik bagi Immobile dalam hal mencetak gol bersama Lazio. Immobile mencetak 36 gol di Serie A. Ini adalah catatan gol banyak Immobile sepanjang karier.
Namun, mulai musim 2022/2023, performanya mulai turun. Immobile hanya bikin 12 gol di Serie A. Rekor gol paling rendah sejak gabung Lazio. Lalu, hingga pekan ke-18 musim 2023/2024, Immobile baru bikin empat gol.
2 dari 3 halaman
Tanpa Milinkovic-Savic, Ciro Immobile sulit untuk mendapatkan level terbaiknya di depan gawang. Selain itu, faktor usia mungkin berdampak pada penurunan performa. Immobile kini sudah berusia 33 tahun.
Penurunan performa Immobile berdampak amat signifikan bagi Lazio. Sebab, Il Aquile belum punya pemain yang mampu menjadi alternatif pendulang gol.
Taty Castellanos yang musim lalu tampil apik bersama Girona masih butuh adaptasi. Dia belum tampil konsisten. Sedangkan, Gustav Isaksen yang diharapkan bisa memberi opsi juga masih berjuang untuk mencapai potensi terbaiknya.