Dibayar Rp34 Miliar dan Dibantu 35 Staf Pelatih, Jurgen Klinsmann Gagal Bawa Korea Selatan Juara Piala Asia 2023 | OneFootball

Bola.net - Ada harapan besar saat KFA memilih Jurgen Klinsmann menjadi pelatih Timnas Korea Selatan pada Februari 2023 lalu. Hanya saja, pria asal Jerman masih belum bisa memenuhi harapan itu.

Sebelum Klinsmann datang, Korea Selatan dilatih oleh Paulo Bento. Hanya saja, di bawah kendali pria asal Portugal, Korea Selatan tidak mencatat prestasi yang terlalu menonjol.

Klinsmann datang dengan reputasi yang cukup mentereng. Meskipun pernah gagal di Herta Berlin, catatan apik Klinsmann saat menjadi pelatih Timnas Jerman dan Amerika Serikat jadi atribut utama.

Bolaneters.

1 dari 2 halaman

Dukungan Penuh dan Gaji Tinggi Klinsmann

KFA tidak main-main dalam menunjuk Jurgen Klinsmann sebagai pelatih. Ada pengorbanan besar yang harus mereka buat, terutama dari aspek finansial. Sebab, beban gaji Klinsmann sangat tinggi.

Berdasarkan laporan jurnalis asal Korea Selatan, Steve Han, Klinsmann menerima gaji $2,2 juta (sekitar Rp34 miliar) per musim.

Selain itu, KFA juga memberi dukungan penuh pada Klinsmann. Sejak ditunjuk sebagai pelatih, Klinsmann telah menunjuk 35 orang untuk masuk dalam staf kepelatihannya. Jumlah itu termasuk analis data hingga pemandu bakat. Semua dipilih secara langsung oleh Klinsmann.

2 dari 2 halaman

Klinsmann Menolak Mundur

Kesedihan Son Heung-min usai laga semifinal Piala Asia 2023 Yordania vs Korea Selatan, Selasa (6/2/2024). (c) AP Photo/Thanassis Stavrakis

Klinsmann mendapat kritik tajam dari publik Korea Selatan. Kritik itu bukan hanya tentang kegagalan Korea Selatan menjadi juara, akan tetapi juga performa yang tidak cukup meyakinkan selama Piala Asia 2024.

Namun, berdasarkan laporan jurnalis Lee Sung-mo, Klinsmann tidak akan mundur dari posisinya sebagai pelatih Korea Selatan. Klinsmann akan melakukan analisis tentang kegagalan Korea Selatan di Piala Asia 2023 dan bersiap untuk turnamen selanjutnya.

Sebagai informasi, langkah Korea Selatan di Piala Asia 2023 kandas pada babak semifinal. Son Heung-min dan kolega gagal melaju ke final usai kalah 0-2 dari Yordania.