Cerita Awal Karier Rizky Ridho: Pernah Dibayar Rp100 Ribu Seminggu, Makan Cabe dan Sempol | OneFootball

Cerita Awal Karier Rizky Ridho: Pernah Dibayar Rp100 Ribu Seminggu, Makan Cabe dan Sempol | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·13 de noviembre de 2024

Cerita Awal Karier Rizky Ridho: Pernah Dibayar Rp100 Ribu Seminggu, Makan Cabe dan Sempol

Imagen del artículo:Cerita Awal Karier Rizky Ridho: Pernah Dibayar Rp100 Ribu Seminggu, Makan Cabe dan Sempol

Bola.net - Rizky Ridho kini dikenal sebagai salah satu bek terbaik yang dimiliki Timnas Indonesia. Namun, jauh sebelum mencapai titik ini, Rizky Ridho memulai karier dengan jalan yang terjal dan penuh perjuangan.

Pada usia yang masih 22 tahun, capaian Rizky Ridho bisa dibilang spesial. Dia sudah mencatat 40 caps bersama Timnas Indonesia level senior. Dia menjalani debut pada usia yang baru 19 tahun.


OneFootball Videos


Pada level klub, Rizky Ridho juga punya capaian yang bagus. Dia jadi pilihan utama di Persija Jakarta. Bahkan, pada musim 2024/2025 ini, Rizky Ridho dipercaya jadi kapten menggantikan Andritany Ardhiyasa.

Sebelum berada di top level itu, Rizky Ridho memulai karier sebagai pemain cadangan di klub Persesa Sampang untuk ajang Piala Soeratin. Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 4 halaman

Titik Awal Karier Rizky Ridho

Imagen del artículo:Cerita Awal Karier Rizky Ridho: Pernah Dibayar Rp100 Ribu Seminggu, Makan Cabe dan Sempol

Salah satu aksi pemain Persebaya Surabaya, Rizky Ridho, di BRI Liga 1 2022/2023 (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Meskipun berasal dari Surabaya, Rizky Ridho tidak otomatis memulai karier di Persebaya Surabaya. Dia harus mencari jalan memutar dengan membela Persesa Sampang untuk ajang Piala Soeratin U-17.

"Saat itu untuk kelahiran 1999 dan saya kan kelahiran 2001. Pelatih bilang Ridho ini masih muda, jangka panjang jadi kita akan kasih kesempatan pada pemain yang lahirnya 1999 dan 2000," ucap Rizky Ridho di siniar YouTube Sport77 Official.

Rizky Ridho tidak dapat menit bermain, bahkan untuk laga uji coba. Pada satu momen, Rizky Ridho tidak dimainkan saat Persesa beruji coba lawan Deltras. Momen itu jadi titik tolak yang penting bagi Rizky Ridho.

"Pada uji coba itu orang tua saya datang, tetapi saya tidak dapat menit bermain. Di sepanjang jalan pulang kayak kamu berpikir matang-matang. Kamu mau di sekolah atau di sepak bola. Kamu sudah ninggalin sekolah segitu lama tetapi uji coba saja tidak bermain," kata Rizky Ridho.

2 dari 4 halaman

Rizky Ridho Dibayar Rp100 Ribu per Minggu

Imagen del artículo:Cerita Awal Karier Rizky Ridho: Pernah Dibayar Rp100 Ribu Seminggu, Makan Cabe dan Sempol

Rizky Ridho, Maarten Paes, dan Jay Idzes pada laga Timnas Indonesia vs Australia (c) Bagaskara Lazuardi

Rizky Ridho memutuskan untuk terus berada di jalur sepak bola. Setelah Persesa, dia dapat kesempatan seleksi di Persikoba Kota Batu. Rizky Ridho dapat tawaran dari Hanim Sugiarto sebagai pelatih utama.

"Setiap hari kita dari sekolah, mungkin jam 10 kita pamit dari sekolah berangkat ke Bungurasih untuk naik bus ke Karanglo. Dari Karanglo ke Karangploso naik angkot, lalu ke stadion dijemput head coach," kenang Rizky Ridho.

Rizky Ridho lolos seleksi dan masuk tim Persikoba Kota Batu. Saat itu, dia dapat bayaran dengan nilai Rp100 ribu per minggu. Rizky Ridho harus memutar otak untuk bisa bertahan hidup dengan nilai tersebut.

"Jadi teman saya ini punya ide untuk menghemat uang. Dia bawa cobek dan kebetulan di depan penginapan kita ini ada cabe. Jadi, yaudah kalau gabut-gabut beli sempol Rp500-an itu, beli Rp5.000 dimakan pakai sambal," ucap Rizky Ridho.

Ver detalles de la publicación