Cara Arema FC Salurkan Rindu dengan Suporternya: Bakal Gelar Nobar di Bioskop | OneFootball

Bola.net - Hubungan Arema FC dengan suporternya berjarak karena harus memainkan laga kandang BRI Liga 1 2023/2024 di luar Malang. Nah, untuk memangkas jarak tersebut, Singo Edan menyiapkan program khusus.

Selain belum bisa memainkan laga kandang di Malang, masih ada trauma di kalangan Aremania terkait dengan Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 2022 lalu.

Solusi menarik dicetuskan manajemen Arema untuk memperbaiki hubungan dengan Aremania. Tahun 2024, Arema berencana menggelar nobar pertandingan BRI Liga 1 di bioskop.

Tujuannya Aremania bisa datang menyaksikan pertandingan bersama-sama. Sejatinya di tahun 2023, Arema dua kali membuat nobar di bioskop.

Yakni saat pertandingan melawan Persebaya Surabaya dan Bali United. Ternyata, animo suporter yang datang tinggi. Sebanyak 120 kursi setiap nobar terisi penuh.

"Berikutnya ada rencana untuk membuat nobar saat pertandingan melawan Persija. Tapi saat ini masih tahap komunikasi dengan PT LIB (operator kompetisi),” kata manajer bisnis Arema, Munif Bagaskara Wakid.

1 dari 3 halaman

Arema FC Harus Dapat Izin Gelar Nobar

Menggelar nobar untuk pertandingan BRI Liga 1 harus melalui prosedur komunikasi dengan operator kompetisi.

Karena hal di atas terkait dengan izin dari pemegang hak siar. Sehingga hanya pertandingan tertentu yang bisa dibuat nonton bareng di bioskop.

Perlu diketahui, pertandingan Persija melawan Arema akan berlangsung 26 Februari di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali. Arema bertindak sebagai tuan rumah. Sebab, Singo Edan musim ini masih jadi tim musafir.

Manajemen Arema mewadahi suporter yang tidak bisa datang ke Bali dengan nonton bareng di salah satu bioskop di Malang.

Karena, memberi dukungan langsung ke Bali membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit. Dan sejauh ini, hanya ratusan suporter yang biasanya hadir di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

2 dari 3 halaman

Suporter Arema (c) Dok Bola.com

Sebenarnya, menggelar nobar di bioskop tujuan utamanya tidak untuk mencari pemasukan. Karena tiket yang didapatkan dengan kapasitas sekitar 120 tempat duduk nilainya tidak terlalu besar.

Manajemen Arema lebih mengutamakan misi memperbaiki hubungan dengan Aremania. Mereka ingin lebih dekat dengan Aremania seperti sebelum terjadi Tragedi Kanjuruhan.