Tolak Shin Tae-yong! China Dianggap Anti Korea: Lebih Baik Belajar dari Jepang | OneFootball

Tolak Shin Tae-yong! China Dianggap Anti Korea: Lebih Baik Belajar dari Jepang | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolatimes.com

Bolatimes.com

·20 June 2025

Tolak Shin Tae-yong! China Dianggap Anti Korea: Lebih Baik Belajar dari Jepang

Article image:Tolak Shin Tae-yong! China Dianggap Anti Korea: Lebih Baik Belajar dari Jepang

Bolatimes.com - Eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sempat dirumorkan sebagai kandidat pelatih anyar Timnas China pasca pemecatan Branko Ivankovic.

Namun, alih-alih disambut antusias, wacana tersebut justru menuai penolakan dari netizen Tiongkok sendiri.


OneFootball Videos


Mereka menilai pelatih asal Korea Selatan itu tidak cocok, dan justru menyarankan federasi untuk meniru pendekatan Jepang dalam membangun sepak bola nasional mereka.

Setelah gagal lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Federasi Sepak Bola China (CFA) memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Ivankovic.

Kekalahan ini memperpanjang deretan kegagalan sepak bola China dalam berbagai ajang internasional, sekaligus membuka spekulasi soal siapa yang akan menjadi pelatih baru.

Beberapa nama pun masuk dalam radar, termasuk Shin Tae-yong yang saat ini baru saja berpisah dengan Timnas Indonesia.

Selain dia, nama pelatih Korea Selatan lainnya seperti Seo Jung-won (Chengdu Rongcheng) dan Choi Kang-hee (Shandong Taishan), serta eks pelatih Arab Saudi, Roberto Mancini, juga ikut dibicarakan.

Meski Shin Tae-yong mengaku belum mendapat tawaran resmi dari pihak CFA, ia menyatakan tertarik bila dipercaya.

“Timnas China adalah pekerjaan yang menarik. Saya bisa melihat dengan jelas kenapa mereka tidak meraih hasil maksimal. Jika diberi kesempatan, saya yakin bisa membawa perubahan,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu seperti dikutip News1 Korea.

Sementara CFA sendiri memilih menunjuk pelatih tim U-20 China, Dejan Djordjevic, sebagai pelatih sementara. Ia akan memimpin skuad senior untuk pertama kalinya pada turnamen EAFF E-1 Championship 2025 yang akan digelar di Korea Selatan bulan depan.

Kabar ini menimbulkan reaksi keras di media sosial. Banyak netizen China menolak opsi pelatih asal Korea Selatan.

Salah satu komentar populer menyebut, “Jangan lagi pilih pelatih Korea. Kami harus belajar dari Jepang, yang jauh lebih sukses di level Asia maupun dunia.”

Komentar lain menyindir CFA yang dianggap tidak mengerti kebutuhan sepak bola modern dan hanya sibuk mencari solusi instan.

Djordjevic sendiri memiliki rekam jejak cukup baik di level junior.

Ia membawa Timnas U-23 China mencapai perempat final Asian Games Hangzhou 2023 dan kemudian naik menangani tim U-20.

CFA berharap, di tangan Djordjevic, proses regenerasi skuad nasional bisa berlangsung lebih mulus menjelang target besar mereka: lolos ke Piala Dunia 2030.

View publisher imprint