Tertinggal dari Jepang, Indra Sjafri Punya Solusi untuk Sepak Bola Indonesia: Butuh Banyak Pelatih Berkualitas | OneFootball

Tertinggal dari Jepang, Indra Sjafri Punya Solusi untuk Sepak Bola Indonesia: Butuh Banyak Pelatih Berkualitas | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.com

Bola.com

·21 August 2024

Tertinggal dari Jepang, Indra Sjafri Punya Solusi untuk Sepak Bola Indonesia: Butuh Banyak Pelatih Berkualitas

Article image:Tertinggal dari Jepang, Indra Sjafri Punya Solusi untuk Sepak Bola Indonesia: Butuh Banyak Pelatih Berkualitas

Bola.com, Jakarta - Mengapa sepak bola Indonesia tertinggal jauh dari Jepang? Padahal, dibandingkan Indonesia, luas negara Jepang jauh lebih kecil. Indra Sjafri mengungkapkan fakta yang tak banyak diketahui orang.

Lewat kanal YouTube Sport77 Official belum lama ini, pelatih berusia 61 tahun tersebut membeberkan betapa sepak bola Indonesia punya potensi besar untuk berkembang pesat. Salah satunya adalah ihwal sumber daya pelatih.


OneFootball Videos


"Pelatih kita, setelah saya menjadi direktur teknik baru 10 ribu orang. Pelatih A Pro baru 24 ditambah dengan yang baru lulus kemarin, paling 44 orang. Dibandingkan Jepang yang negara kecil, kenapa dia maju sepak bolanya karena pelatihnya banyak, ada 80 ribu orang yang punya lisensi. Yang A Pro, itu sudah lebih dari 2.000 orang," ungkap Indra Sjafri.

Menurut Indra Sjafri, Indonesia punya potensi 45 juta orang berbakat. Padahal, bakat-bakat itu harus dikenal bermain sepak bola yang baik dan benar sejak usia dini.

"Secara kognitif kita ajarkan mereka, begini loh cara menendang. Secara kognitif baru asosiatif, dicoba yang kita ajarkan itu 10 ribu jam, 10 ribu kali perbuatan, lebih kurang 10 tahun. Kalau dia mulai belajar dengan pelatih yang bagus selama 12 tahun, umur 22 tahun dia baru sampai otomatisasi," papar Indra Sjafri.

"Sekarang, kalau kognitifnya salah dalam pengajaran, yang salah itu yang diulang 10 ribu jam, ya itulah yang kita keluhkan di tim nasional. Passing yang enggak bagus, kemampuan individual taktikal enggak bagus," lanjutnya.

View publisher imprint