Kebangkitan MU dan Kelemahan Alexander-Arnold yang Terkuak | OneFootball

Bola.net - Manchester United menunjukkan semangat juang yang sempat hilang di bawah manajer baru mereka, Ruben Amorim, dengan meraih satu poin berharga melawan pemuncak klasemen Premier League, Liverpool.

Minggu 5 Januari 2025, MU menyambangi Liverpool di Anfield dalam duel lanjutan Liga Inggris 2024/2025. Laga berlangsung alot sesuai prediksi, di luar dugaan MU bisa memaksakan hasil imbang 2-2.

Dapat dikatakan, ini adalah penampilan terbaik MU di bawah asuhan Amorim, dengan perbaikan signifikan di lini tengah berkat Kobbie Mainoo dan Manuel Ugarte yang tampil harmonis membantu sang kapten Bruno Fernandes.

Kebangkitan MU di Bawah Ruben Amorim

Ruben Amorim mendapatkan pujian atas peranannya dalam memperkuat lini tengah MU, membawa keseimbangan yang sebelumnya hilang.

Meskipun sempat tertinggal lewat gol Mohamed Salah, MU menunjukkan respons luar biasa, tidak hanya menyamakan kedudukan tetapi juga menciptakan peluang untuk meraih kemenangan di menit-menit akhir.

Amorim memperkenalkan pendekatan yang lebih solid di lini tengah, mempercayakan Mainoo dan Ugarte untuk menjaga ritme permainan dan memberikan kebebasan kepada Fernandes untuk lebih kreatif.

Strategi ini terbukti efektif, membawa MU bersaing ketat melawan Liverpool yang dikenal tangguh di Anfield.

2 dari 4 halaman

Kelemahan Liverpool Itu Alexander Arnold

Trent Alexander-Arnold memegang bola dalam laga Premier League antara Liverpool vs Leicester City, Jumat (26/12/2024) dini hari WIB. (c) AP Photo/Ian Hodgson

Nama Trent Alexander-Arnold jadi berita utama sepekan terakhir, kabarnya Real Madrid akan berupaya merekrut bek Inggris tersebut pada Januari 2025 ini.

Liverpool menolak tawaran tersebut, sementara spekulasi terus beredar bahwa bek Inggris ini akan pindah ke La Liga secara gratis di akhir musim.

Arne Slot sudah menegaskan bahwa Alexander-Arnold tidak terpengaruh oleh spekulasi tersebut, namun penampilannya yang buruk saat melawan MU tidak membantu.

Tim tamu terus mengeksploitasi kelemahan defensif Alexander-Arnold, MU terus melancarkan serangan di sisi kanan Liverpool, sementara kemampuan biasanya dalam mengumpan juga sangat tidak akurat.