Bola.net
·11 May 2024
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·11 May 2024
Bola.net - Kiper Timnas Indonesia U-23, Ernando Ari Sutaryadi, menceritakan suasana ketika timnya dihukum tendangan penalti kedua ketika melawan Guinea. Kiper Persebaya Surabaya itu tidak habis pikir dengan wasit Francois Letexier.
Bagaimana tidak, François Letexier memberikan dua tendangan penalti untuk Guinea. Penalti pertama dieksekusi oleh Ilaix Moriba pada menit ke-28, yang masuk ke gawang Timnas Indonesia U-23.
Penalti pertama juga layak diperdebatkan. Pasalnya, Algassime Bah sepintas tidak dijatuhkan Witan Sulaeman. Jika tersentuh pun, kejadiannya berada di luar kotak penalti Timnas Indonesia U-23.
Penalti kedua diberikan pada menit ke-72. Francois Letexier menilai Alfeandra Dewangga melanggar Algassime Bah, padahal tekel Alfeandra Dewangga mengenai bola lebih dulu, baru menjatuhkan Algassime Bah.
Aksi joget Ernando Ari Sutaryadi dalam babak adu penalti perempat final Piala Asia U-23 2024 antara Korea Selatan U-23 vs Timnas Indonesia U-23, Jumat (26/4/2024). (c) Dok. PSSI
Keputusan Francois Letexier itu membuat pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, merah besar. Ia protes keras sehingga dijatuhi kartu kuning. Namun, karena masih terus menunjukkan kekesalannya, ia diganjar kartu kuning kedua.
Untungnya, Ernando Ari masih bisa menepis tendangan penalti Algassime Bah yang kemudian membentur tiang gawang Timnas Indonesia U-23. Namun, tetap saja, Skuad Garuda Muda kalah 0-1.
Ernando Ari mengisahkan, Shin Tae-yong sampai menangis di ruang ganti karena Timnas Indonesia U-23 dicurangi Francois Letexier. Akibatnya, Skuad Garuda Muda gagal lolos ke Olimpiade 2024 Paris.