Bolatimes.com
·14. Februar 2023
Kisah Andi Ramang, Satu-satunya Pesepak Bola Indonesia yang Masuk FIFA Legends

In partnership with
Yahoo sportsBolatimes.com
·14. Februar 2023
Gol.bolatimes.com - Salah satu pemain timnas Indonesia termasuk dalam para legenda yang disegani FIFA, sosok pesepak bola top bernama Andi Ramang.
Andi Ramang termasuk salah satu FIFA Legends sebagai sosok yang kehebatannya diakui Federasi Sepak Bola Dunia itu.
FIFA Legends merupakan penghargaan bagi pemain yang memiliki pencapaian luar biasa baik di liga domestik maupun internasional.
Sebanyak 7.000 pesepak bola top seluruh dunia sudah masuk ke dalam FIFA Legends, Andi Ramang termasuk salah satu di dalamnya.
Nama Andi Ramang mulai eksis dalam dunia sepak bola Indonesia mulai tahun 1950-an, berposisi sebagai penyerang meski berpostur mungil.
Meski begitu, keahliannya sebagai penyerang dengan postur tak begitu besar membuat Andi mendapat julukan Monster Kurcaci.
Menariknya julukan tersebut hasil pemberian dari FIFA, khusus untuk pria kelahiran 24 April 1924 di Sulawesi Selatan.
Di level klub, Andi lebih banyak menghabiskan waktunya bersama PSM Makassar selama dua periode, mulai 1947-1960-an hingga 1962-1968.
Saking melegendanya sosok Andi Ramang, salah satu julukan skuad Juku Eja adalah Pasukan Ramang berkat performanya yang memikat bersama timnas Indonesia.
Saat itu timnas Indonesia berlaga di Olimpiade Melbourne 1956, sekaligus menjadi ajang tertinggi yang pernah diikuti skuad Garuda di kancah internasional.
Timnas Indonesia bahkan sempat menyulitkan Uni Soviet, meski negara ini sudah memainkan kiper terbaik satu-satunya peraih Ballon d'Or, Lev Yashin.
Performanya tak diragukan meski bertubuh kecil, tapi mampu menyulitkan para pemain Soviet dengan postur tubuh dua kali darinya.
Ia nyaris mencetak gol pada menit ke-84, andai bola hasil sepakannya tak mampu dibendung kiper terbaik di dunia saat itu, Lev Yashin.
Hasil akhir 0-0 menutup laga tersebut, laga pun harus diulang mengingat saat itu belum diterapkan sistem adu penalti dan pada pertandingan kedua Indonesia dibantai 0-4.