Cerita Nabil Husein, Berawal dari Virtual FM Jadi Presiden Borneo FC | OneFootball

Cerita Nabil Husein, Berawal dari Virtual FM Jadi Presiden Borneo FC | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.com

Bola.com

·8. Januar 2025

Cerita Nabil Husein, Berawal dari Virtual FM Jadi Presiden Borneo FC

Artikelbild:Cerita Nabil Husein, Berawal dari Virtual FM Jadi Presiden Borneo FC

Bola.com, Jakarta - Berawal dari permainan virtual Football Manager, kini ia menduduki jabatan strategis sebagai Presiden Borneo FC. Di bawah kendalinya, Pesut Etam menjelma menjadi salah kekuatan yang diperhitungkan di kasta tertinggi Indonesia, Liga 1.

Peran barunya sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2024-2029 dari Partai Nasional Demokrat membuatnya harus lebih sering menetap di Jakarta.


OneFootball Videos


Ya, sosok yang dimaksud siapa lagi kalau bukan Nabil Husein. Politisi yang juga pengusaha yang masih berusia 30 tahun, lewat kanal YouTube SPORTCAST77, bicara panjang lebar ihwal tugasnya sebagai presiden klub.

Maklum, tak semua pecinta sepak bola di Tanah Air tahu apa yang menjadi tanggung jawab seorang presiden klub yang belakangan mulai marak di Indonesia.

"Tugasnya mengomentari performa tim dan saya sih lebih memantau progres tim seperti apa. Kalau tidak bisa gabung di sesi latihan maupun menonton pertandingan, saya kepingin tahu sudah sampai di mana tim ini, suasana di tim seperti apa. Itu sih. Ya, lebih banyak monitoring sih," kata Nabil Husein.

Urusan tim kini sepenuhnya ditangani mantan kapten Timnas Indonesia yang dipercaya sebagai Direktur Utama Borneo FC, Ponaryo Astaman.

"Semua orang sudah tahulah siapa dia, legenda Indonesia, mantan kapten Timnas Indonesia Ponaryo Astaman. Bang Popon itu awalnya asyik. Lama-lama sudah mulai lupa-lupa. Padahal baru berapa tahun ngurus tim. Saya bilang,'bang, enaknya ngurus ini? Dia jawab, 'pusing saya'. Waktu abang main, saya ngurusin abang juga pusing. Sekarang abang yang rasa'," kata Nabil Husien, seraya tertawa.

Ditanya mana passion yang lebih dulu, sepak bola atau politik, kelahiran 4 Juni 1994 mengatakan kalau ia pertama kali jatuh cinta kepada balbalan.

"Ya pertama di bola. Awalnya Fotball Manager. Ya, mungkin kalau di fotball manager itu kan lebi simple. Di sini (sepak bola) ruwet rupanya. Kalau di sana, yang penting laptopnya dicas jalan terus. Kalau pusing, tinggal tidur. Kalau di sini kita nggak bisa tidur kalu kita pusing," kelakarnya.

Sebagai presiden klub, Nabil Husein juga menegaskan kalau dirinya tak lagi mengurusi apa yang menjadi kebutuhan pemain.

"Kebutuhan pemain enggak. Saya nggak sampai ke situ. Saya sih lebih berkomunikasi ke pelatih, ke dirut, dan manager. Kalau dari kebutuhan pemain sih suda ada ininya sendiri dari manager," ujarnya.

Kalau soal kontrak pemain? "Oh, itu enggak. Semenjak adanya Bang Popon, dia yang kendalikan semuanya. Saya hanya memonitoring saja. Termasuk soal sponsor, itu juga ada timnya. Saya benar-benar menyerahkan semuanya kepada Bang Popon".

"Kalau dulu hampir semuanya saya urus, dari 2014. Namanya tim baru ya, tiap tahun kita belajar terus. Sehingga kita ada perkembangan. Bagaimana sih ngurus sebuah tim".

Selain Popon, Diego Michiels yang merupakan salah satu pemain senior dan kapten utama juga kini ikut berperan penting di internal tim.

"Diego pun ikut ngurus sekarang. Dia sudah mulai ngurus suasana tim. Punya tanggung jawab juga. Selain senior, kapten utama kita kan dia. Jadi dia memegang tanggung jawab penuh terhadap tim, bertanggung jawab ke pelatih, dan manager. Jadi kita tinggal monitor saja," pungkas Nabil Husien.

Impressum des Publishers ansehen