Bola.net
·2 de agosto de 2024
15 Tahun Bola.net: A Never Ending Process

In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·2 de agosto de 2024
Bola.net - Hari ini, 02 Agustus, tepat 15 tahun yang lalu, dunia media daring di Indonesia menyaksikan lahirnya sebuah situs yang nantinya akan menjelma sebagai wonderkid di kancah media daring. Situs yang berfokus mengabarkan informasi di dunia olahraga ini diberi nama Bola.net.
Soal nama, filosofinya sederhana. Bola merupakan salah satu kesukaan orang Indonesia. Selain itu, nama ini dipilih juga tentu dengan serangkaian pertimbangan teknis.
Tentu, Bola.net tak serta-merta lahir. Ketika masih berupa embrio, Bola.net merupakan rubrik dari Bola.net.
Namun, karena baru sebatas dalam rubrik, berita-berita olahraga Bola.net waktu itu belum diprioritaskan. Berita-berita yang dimasukkan ke rubrik tersebut hanya rewrite dari kantor berita yang dilanggan oleh Bola.net.
Belakangan, ketika sudah menambah personel dan dijadikan embrio Bola.net, berita-berita di rubrik tersebut sudah mulai berkembang. Selain berita-berita rewrite, rubrik ini juga diisi berita saduran dari sejumlah situs luar negeri.
Bagaimana perjalanan Bola.net setelah lahir sampai saat ini? Simak kisah selengkapnya di bawah ini.
1 dari 4 halaman
Tim Editorial Bola.net. (c) Bola.net
Bak bayi yang baru lahir, Bola.net tak langsung berlari. Dipenggawai empat orang editor, Bola.net tetap melanjutkan pola kerja yang sama. Berita-berita dari sejumlah situs dan kantor berita tetap menjadi andalan. Hanya ada satu dua berita yang dicari sendiri oleh editor, biasanya melalui telepon.
Berbekal pola kerja seperti ini, Bola.net merangkak. Perlahan tapi pasti, jumlah user dan pageview Bola.net terus meningkat.
Milestone 10 ribu, 75 ribu, dan 100 ribu pageviews tercapai. Selalu ada perayaan kecil dalam tiap pencapaian tersebut.
Setelah mulai berdiri kokoh dan dikenal publik, Bola.net kembali berkembang. Kali ini, mereka mulai mengirim jurnalis untuk meliput sendiri ke lapangan, tak cuma mengandalkan informasi dari kantor berita dan situs lain.
Momen pertama liputan Bola.net adalah saat Kongres Sepak Bola Nasional, yang diadakan di Malang, akhir Maret 2010. Tak cuma untuk menggali informasi, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk memperluas jejaring. Maklumlah, kongres ini dihadiri para pendekar sepak bola Indonesia.
Liputan langsung kedua Bola.net adalah saat meliput kegiatan kiper legendaris Inggris, David Seaman. Waktu itu, Seaman datang ke Indonesia dalam rangkaian acara Piala Dunia 2010, yang diselenggarakan Yahoo Indonesia.
Kemudian, Bola.net juga hadir dalam dua laga amal Garuda Merah dan Garuda Putih yang diikuti sejumlah pemain naturalisasi, seperti Kim Kurniawan dan Alessandro Trabucco. Laga amal ini dihelat di dua kota, Malang dan Surabaya.
Setelah momen ini, Bola.net mulai melakukan liputan secara reguler, terutama di kompetisi Indonesia Super League.
2 dari 4 halaman
Skuad Timnas Indonesia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 versus Irak, Kamis (6/6/2024). (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan
Namun, layaknya perjalanan, pasti ada ujian mengadang. Pun demikian dalam perjalanan Bola.net.
Ujian kali ini datang dari luar. Iklim sepak bola Indonesia tak baik-baik saja. Dualisme terjadi di tubuh federasi. Hal ini berpengaruh pula terhadap sepak bola Indonesia, termasuk sampai di level peliputnya.
Jika di kancah politik dikotomi media disebut terjadi mulai 2014, di kancah sepak bola Indonesia hal ini sudah lebih dulu terjadi.
Di tengah dualisme, keteguhan Bola.net dalam berjurnalisme diuji. Di tengah godaan maupun cacian dari kubu-kubu yang bertarung, Bola.net tetap berusaha menjalankan fungsinya sebagai sebuah media, bukan sebagai pendengung.
3 dari 4 halaman
CEO KapanLagi Universe Steve Christian (c) KapanLagi.com/Bayu Herdianto
Semakin dewasa, Bola.net dituntut untuk kian berkualitas dalam menyajikan berita. Hal inilah yang memicu program naik kelas.
Program ini mulanya disuarakan oleh CEO Bola.net, induk Bola.net, Steve Christian. Pak SC, demikian beliau biasa disapa, meminta agar tulisan-tulisan di Bola.net bisa lebih 'mahal'.
Agar tulisan bisa lebih berkelas, sejumlah pelatihan dilakukan. Mulai pelatihan menulis, pelatihan soal berbahasa, sampai soal kaidah-kaidah jurnalistik, yang sebelumnya sempat terlewat.
Hasilnya? Tulisan-tulisan di Bola.net, baik artikel maupun berita, bisa lebih berbobot, baik dalam pemilihan tema, angle, maupun cara penulisannya.
Tak cuma membenahi kualitas konten, Bola.net juga sangat memperhatikan tampilan situs. Tim di balik layar situs ini bahkan tak ragu untuk mengubah tampilan situs ini.
Sejauh ini, tercatat, sudah empat kali Bola.net berganti tampilan. Semua ini tentu demi memudahkan user mendapatkan informasi dan menggunakan laman ini dengan lebih mudah.